Rabu, 29 Mei 2013

fenilketonuria


DATA PENYAKIT - Deskripsi

Fenilketonuria adalah cacat lahir di mana terjadi mutasi pada gen yang
memerintahkan untuk membuat enzim yang diperlukan untuk memecah asam amino fenilalanin. Asam amino adalah blok bangunan untuk protein, tapi terlalu banyak fenilalanin dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Orang dengan fenilketonuria (PKU)--baik bayi, anak-anak dan orang dewasa--harus mengikuti diet yang membatasi fenilalanin, yang
kebanyakan ditemukan dalam makanan berprotein tinggi.

Gejala

Bayi yang baru lahir dengan fenilketonuria awalnya tidak memiliki gejala apapun. Tanpa perawatan, bayi yang mengidap kelainan ini akan muncul tanda-tanda dalam beberapa bulan.
Secara umum gejala ringan maupun berat dari Fenilketonuria antara lain:

* Mental retardation

* Perilaku atau masalah-masalah sosial

* Kejang, tremor atau gerakan yang menghentak di lengan dan kaki)

* Hiperaktif

* Pertumbuhan terhambat

* Ruam kulit (eksim)

* Ukuran kepala kecil (microcephaly)

* Napas, kulit atau urin bau apak disebabkan oleh terlalu banyak fenilalanin dalam tubuh

Perawatan

Pengobatan Fenilketonuria adalah diet ketat,dengan sangat terbatas asupan fenilalanin,yang kebanyakan ditemukan dalam makanan yang kaya protein. Jumlah yang aman fenilalanin berbeda untuk setiap orang. Dokter akan menentukan jumlah yang aman melalui diet teratur meninjau catatan, grafik pertumbuhan dan kadar fenilalanin. Tes darah sering dapat membantu memantau jumalh fenilalanin.


Sumber: medlineplus dan mayoclinic.

Senin, 27 Mei 2013

Vitamin C bisa Membunuh Bakteri TBC Kebal Obat


Semakin banyaknya bakteri penyebab tuberkulosis (TB) yang kebal obat dipandang sebagai masalah serius oleh para ahli. Untunglah sebuah harapan muncul dari vitamin C.

Sebuah riset yang dilakukan tim dari Yeshiva University menunjukkan hasil yang mengejutkan karena vitamin C ternyata mampu membunuh beberapa bakteri yang kebal obat.

Hasil penelitian tersebut diharapkan menjadi titik terang dalam kemajuan pengobatan penyakit TB kebal obat yang saat ini diderita sekitar 650.000 orang di seluruh dunia.

Penelitian di laboratorium menunjukkan, vitamin C bertindak sebagai "agen pengurang" sesuatu yang memicu produksi spesies reaktif oksigen yang disebut radikal bebas. Radikal bebas ini membunuh TB, bahkan jenis yang kebal obat yang tidak mempan terhadap antibiotik biasa.

Ketua peneliti Dr.William Jacobs, profesor mikrobiologi dan imunologi, mengatakan bahwa riset ini baru teruji pada skala laboratorium. "Kita belum tahu apakah akan efektif pada percobaan hewan dan manusia," katanya.

Namun ia mengatakan sangat berharap vitamin C bisa menjadi harapan baru dalam pengobatan TB. "Vitamin C sangat murah, tersedia di mana saja dan sangat aman digunakan. Yang terpenting sejauh ini cukup efektif untuk menyerang kuman TB," katanya.

Ada kemungkinan vitamin C bisa digunakan selain juga obat-obatan TB. Alternatif lain, para ilmuwan akan menciptakan obat TB baru yang bekerja dengan cara menghasilkan radikal bebas dalam jumlah besar. Vitamin C atau asam askorbit memiliki banyak peran bagi tubuh, termasuk melindungi sel dan menjaganya tetap sehat. Sumber alami vitamin ini antara lain buah-buahan, brokoli, dan sebagainya.

Kamis, 23 Mei 2013

Mariyuana,Obat Diabetes Masa Depan?


Para ilmuwan terus mengeksplorasi kemampuan tanaman mariyuana alias ganja dalam pengobatan. Studi teranyar menyebutkan, ganja mengandung komponen yang bisa membantu mengontrol gula darah.
Daun ganja juga memiliki kaitan yang kuat dengan berat badan. Selain meningkatkan nafsu makan, daun ganja ternyata bisa membantu seseorang untuk tetap langsing.
Tiga studi terakhir menunjukkan, para pengguna mariyuana mempunyai risiko lebih kecil mengalami kegemukan. Selain itu, mereka juga memiliki risiko diabetes lebih rendah dan nilai indeks massa tubuhnya lebih kecil. Ketiga manfaat tersebut didapatkan meski para pengguna ganja mengasup lebih banyak kalori.
Bagaimana hal tersebut terjadi? Salah satu alasannya adalah karena pengguna mariyuana memiliki metabolisme karbohidrat lebih baik.
"Level insulin puasa mereka juga lebih rendah dan mereka juga memiliki risiko lebih rendah mengalami resistensi insulin (kondisi yang memicu diabetes) akibat kemampuan tubuh mereka dalam menjaga kadar gula darah normal," kata Murray Mittleman, peneliti dari Harvard Medical School.
Penelitian yang dilakukan Mittleman itu meliputi 4.600 pria dan wanita yang berpartisipasi dalam National Health and Nutrition Examination Survey antara tahun 2005-2010.
Dari para responden tersebut, 48 persen pernah mengisap mariyuana paling tidak sekali dalam hidup mereka dan 12 persen masih mengisap sampai sekarang. Para peneliti mengontrol faktor risiko lain yang berpengaruh pada risiko diabetes, seperti usia, jenis kelamin, penggunaan akohol, kebiasaan merokok, dan aktivitas fisik.
Kendati faktor-faktor risiko itu diperhitungkan, para pengguna mariyuana sampai sekarang memiliki level insulin puasa 16 persen lebih rendah dibanding orang yang tidak pernah mengisap atau sudah tidak mengisap lagi. Para pengisap ganja itu juga mendapatkan penurunan kadar resistensi insulin sekitar 17 persen.
Level insulin puasa dan juga kadar resistensi insulin terkait erat dengan terjadinya diabetes tipe dua serta obesitas.
Para pengguna mariyuana ternyata juga memiliki kadar kolesterol baik lebih tinggi, yang bisa melindungi tubuh dari penyakit jantung. Secara umum, mereka juga memiliki lingkar pinggang lebih kecil.
Para peneliti belum memahami dengan jelas kaitan tersebut karena penelitian ini bukanlah studi kontrol. Belum diketahui pula apakah mariyuana atau faktor gaya hidup lain yang dimiliki para responden yang menyebabkan mereka mendapat sejumlah keuntungan kesehatan tersebut.
Salah satu dugaan adalah pengaruh mariyuana pada reseptor tertentu di otak yang berkaitan dengan nafsu makan dan metabolisme.

Kamis, 16 Mei 2013

Amandel (Tonsilitis)


Tonsilitis Akut (Amandel) atau umumnya dikenal sebagai Angina adalah penyakit yang disebabkan infeksi pada cluster jaringan limfatik yang
terletak di kedua sisi “kanan dan kiri” orofaring yang terletak dibelakang lidah. Tonsil atau amandel berfungsi sebagai penghalang pertama pertahanan terhadap patogen (parasit yang mampu menimbulkan
penyakit) dari saluran udara atau orofaring. Masalah ini dapat terjadi di salah satu atau kedua tonsil.
Amandel dapat terinfeksi baik melalui udara (batuk atau bersin) atau melalui kontak langsung (pertukaran air liur atau konta dengan benda yang terkontaminasi).

Penyebab Amandel:

Amandel paling umum disebabkan oleh virus yang biasanya menyerang saluran pernapasan. Mononukleosis (adalah infeksi di daerah mulut), herpes (adalah ruam kulit disebabkan oleh virus, ditandai dengan
gelembung-gelembung kecil berisi getah bening, letaknya berkumpul-kumpul, serta lekas kering) atau HIV juga dapat menyebabkan Amandel.
Amandel/Tonsilitis Akut juga disebabkan bakteri yang berasal dari kulit, radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri yang disebut Streptococcus, penderita diabetes dan kolonisasi patogen jamur amigdala.

Gejala Penyakit Amandel:

Masa penularan (inkubasi) penyakit berkisar antara 12 jam sampai 5 hari sejak terjadinya infeksi. Gejala bervariasi untuk setiap penderita amandel, baik gejala ringan, sedang atau berat. Amandel yang disebabkan oleh virus
ditandai dengan:
- Serangan ringan secara bertahap dan mulai memburuk pada amandel
- Demam ringan (biasanya kurang dari 39 ÂșC)
- Sensasi (rasa) sakit pada tenggorokan
- Adanya benjolan kecil di leher
- Kemerahan di permukaan luar tonsil
- Meningkatnya ukuran amandel.
- Sensasi lelah/lesu/tidak bertenaga.
Amandel yang disebabkan oleh bakteri ditandai dengan:
- Tiba-tiba keadaan fisik melemah
- Demam tinggi (biasanya di atas 39 ° C)
- Pembesaran kelenjar di leher, dan menyakitkan ketika meraba.
- Gejala umum sakit kepala, mual, muntah dan atau nyeri perut.

Diagnosis Penyakit Amandel:

Diagnosis didasarkan pada gejala yang dialami oleh penderita amandel dan
eksplorasi orofaring. Kadang-kadang penderita melakukan tes diagnostik tambahan seperti tes darah atau dilakukan pengambilan sampel cairan di
daerah amandel.
Pengobatan Penyakit Amandel:

Pengobatan menggunakan antipiretik, analgesik untuk mengontrol demam dan nyeri. Berkumur dengan Antiseptik beberapa kali dalam sehari dapat mencegah kolonisasi dari faring atau tonsil oleh bakteri .Operasi pengangkatan tonsil dilakukan apabila tonsil sudah sangat parah.

Pembengkakan Kelenjar Getah Bening di Bawah Rahang


Kelenjar getah bening berperan penting dalam mekanisme pertahanan untuk melawan infeksi. Kelenjar getah bening menghasilkan limfosit yang
menyaring bakteri berbahaya dan infeksi lain yang menyebabkan mikroorganisme untuk melakukan pergerakan ke dalam aliran darah. Kelenjar getah bening juga membantu dalam mempertahankan
keseimbangan cairan. Pembengkakan kelenjar getah bening paling umum ditemukan di bawah rahang, belakang telinga, ketiak dan daerah
selangkangan.

Gejala:

Akan ada pembengkakan di bawah rahang, besarnya 2-3 kali sehingga lebih mudah untuk merasakannya. Terasa sakit atau nyeri di bawah lengan.
Kemerahan dan perasaan hangat menunjukkan pembengkakan kelenjar getah bening. Bagi sebagian orang bisa ada gejala lain seperti demam dan sakit tenggorokan karena pembengkakan kelenjar getah bening.
Gejala-gejala ini menunjukkan infeksi yang menyebabkan peradangan kelenjar getah bening.

Penyebab:

Ketika jumlah bakteri atau virus melebihi dalam jumlah limfosit maka kelenjar tidak mampu untuk menyaring. Hal ini pada akhirnya akan menyebabkan akumulasi bakteri pada kelenjar getah bening sehingga
terjadi bengkak. Hal ini dapat terjadi karena infeksi bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan, infeksi gigi, infeksi kulit atau infeksi telinga. Kadang-kadang kelenjar getah bening bisa membengkak karena penyakit menular seksual yang juga merupakan salah satu faktor infeksi.
Infeksi pada payudara, beberapa jenis kanker dan gangguan kekebalan kronis seperti lupus dan rheumatoid juga dapat menyebabkan peradangan pada kelenjar getah bening.

Diagnosa:

Dokter Anda akan memeriksa secara fisik dan mencari gejala lain seperti kemerahan dan nyeri di bawah lengan untuk mengetahui ukuran kelenjar getah bening.

Pengobatan:

Untuk gejala lebih ringan infeksi kelenjar getah bening tidak ada perawatan yang khusus. Infeksi ini akan normal dalam beberapa hari. Jika ketiak terasa sangat sakit karena peradangan dan infeksi, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Antibiotik oral dapat diresepkan untuk menghancurkan bakteri penyebab infeksi. Anda akan diberikan ibuprofen dan obat
penghilang rasa sakit lain untuk mengurangi peradangan. Tylenol dan aspirin juga dapat diminum. Namun jika penyebabnya adalah gangguan
autoimun seperti rheumatoid arthritis maka pengobatan yang diberikan sesuai untuk mengendalikan gejala. Pengobatan Yang Dapat Dilakukan Di
Rumah: Anda dapat melakukan kompresi hangat pada pembengkakan kelenjar getah bening di bawah lengan.

Selasa, 14 Mei 2013

Metil Prednisolon


FARMAKOLOGI :
metilprednisolone, suatu derivat semisintetik hormon korteks adrenal, kortisol. Methylprednisolone memiliki sifat glukokortikoid. Seperti umumnya glukokortikoid lain, methylprednisolone akan mempengaruhi metabolisme pada hampir seluruh jaringan. Pada kadar fisiologis, efek tersebut penting untuk mempertahankan homeostasis baik pada keadaan istirahat ataupun dalam keadaan stress, dan mengatur aktivitas sistem imun.

INDIKASI :
diindikasikan untuk mengobati keadaan sebagai berikut : Asma bronkial (disaat pengobatan dengan simpatomimetik atau teofilin, gagal mencapai hasil yang diinginkan atau adanya tanda hiperaktif bronkus), rhinitis alergika, urtikaria, eksema atau dermatitis, hipersensitif terhadap obat, demam rematik akut, rematik artikular dan muskular, anemia hemolitik,
trombopenia idiopatik, mieloblastik, limfogranulomatosis, kolitis ulseratif, sindroma nefrotik, penyakit kulit jenis pomfigus, lupus eritematosus, dermatomiositis.

KONTRA INDIKASI :
-
Hipersensitif terhadap metilprednisolone atau glukokorti-koid lain.
-
Pada infeksi jamur sistemik kecuali kalau telah diterapi dengan antiinfeksi yang spesifik.

PERHATIAN :

-
Hati-hati bila diberikan padapenderita hipertensi berat dan
insufisiensi jantung.

-
Pada penggunaan jangka panjang perlu dilakukan pemeriksaan
medis secara teratur (termasuk kemungkinan terjadinya katarak subkapsuler, meningkatnya tekanan intraokuler, aktivasi infeksi virus atau jamur pada
mata).

-
Pada pengobatan jangka panjang, sebaiknya dilakukan kontrol mata setiap 3 bulan.

-
Penderita diabetes yang sedang mendapat terapi Metilprednisolon,
sebaiknya melakukan pemantauan nilai gula darah.

-
Pemakaian pada wanita hamil jika benar-benar diperlukan.

-
Seperti kortikosteroid lainnya, pemberian 6-a-metilpredni- solone dapat menutupi gejala-gejala infeksi (masking effect). Setelah penggunaan jangka
panjang, penghentian pemberian obat harus dilakukan secara bertahap.

-
Pada penderita yang mengalami keadaan stress, dosis dapat
ditingkatkan.

-
Tidak dianjurkan penggunaan pada wanita hamil dan menyusui. -
Penderita yang diterapi dengan kortikosteroid dianjurkan tidak mendapat vaksinasi smallpox atau jenis imunisasi lain terutama dalam dosis tinggi,
untuk mencegah kemungkinan bahaya komplikasi neurologi.

-
Hati-hati penggunaan pada anak-anak dalam jangka panjang, karena dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan.

-
Penggunaan pada penderita TBC- laten atau Tuberculine Reactivity
perlu disertai pengawasan
cermat terhadap kemungkinan kambuhnya penyakit.

-
Dapat terjadi peningkatan efek kortikosteroid pada penderita hipotiroid dan sirosis.

EFEK SAMPING :

-
Efek samping yang timbul tergantung pada dosis dan lamanya pengobatan, glukokortikoid dapat menimbulkan reaksi seperti "moon face", deposit lemak, kelemahan otot, hipertensi, osteoporosis, penurunan
toleransi glukosa, diabetes melitus, gangguan sekresi hormon seksual, tukak peptik, penurunan pertahanan tubuh, terhambatnya pertumbuhan pada anak-anak, glaukoma, katarak, trombosis dan pankreatitis.

-
Sistem saraf : sakit kepala, vertigo, kejang-kejang dan tekanan intra kranial meningkat disertai edema papil.

-
Gangguan elektrolit dan cairan tubuh.

-
Gangguan dermatologi dan imunologi.

-
Neuropsikiatri : ephoria, ketergantungan secara psikologi, mood-swing, depresi, perubahan kepribadian, insomnia, peningkatan tekanan intra
kranial dengan edema papil pada anak-anak (pseudotumor cerebri) biasanya setelah pengobatan dihentikan, psikosis, aggravasi schizophrenia, seizure.

-
Umum : leucocytosis, reaksi hipersensitif meliputi reaksi anaphylaxis, trombo-embolism, mual dan malaise.

INTERAKSI OBAT :

-
Pemberian bersama glikosida jantung dapat meningkatkan efek
glikosida.

-
Pemberian bersama diuretik dapat meningkatkan ekskresi kalium.

-
Glukokortikoid dapat menurunkan efek hipoglikemia dari zat antidiabetik dan efek antikoagulan dari derivat kumarin.

-
Penggunaan bersamaan dengan
siklosporin pernah dilaporkan terjadi konvulsi.

-
Penggunaan bersamaan dengan ketokonazol dan troleandromycin
dapat menghambat metabolisme serta menurunkan bersihan dari
metilprednisolone.

-
Obat-obat yang menginduksi enzim hati seperti Rifampicin, Rifabutin, Carbamazepin, Phenobarbitone, Phenytoin, Pirimidone dan
Aminogluthetimide dapat menaikkan metabolisme kortikosteroid, sehingga efek terapeutik methylprednisolon menurun.

-
Bersihan salisilat di ginjal dapat ditingkatkan oleh kortikosteroid dan penghentian steroid dapat menyebabkan intoksikasi salisilat. Salisilat & NAIDS harus digunakan dengan hati-hati bila dikombinasi dengan
kortikosteroid pada keadaan hipoprotrombinemia.

DOSIS :

Dosis awal : Anak-anak : 0,4 - 1,6 mg/kg BB/hari Dewasa : 4 - 48 mg/hari, tergantung
pada penyakit yang akan diobati.

* Penderita usia lanjut : pengobatan pada penderita usia lanjut khususnya bila digunakan jangka panjang harus direncanakan dengan seksama.
Sehubungan dengan konsekuensi serius dari efek samping umum
kortikosteroid pada usia lanjut khususnya osteoporosis, diabetes,hipertensi, kepekaan terhadap infeksi dan penipisan kulit.

* Anak-anak : pada umumnya, dosis untuk anak-anak harus berdasarkan
respon klinis dan menurut petunjuk dokter, pengobatan harus dibatasi pada dosis minimum untuk jangka waktu yang pendek, jika

Senin, 13 Mei 2013

Beda Klitoris dan G Spot Pada Wanita


Sudah menjadi rahasia umum
bahwa wanita umumnya lebih susah
mencapai orgasme ketimbang pasangannya.
Para pria berlomba-lomba mencari cara
bagaimana membuat kekasihnya bisa
mencapai orgasme. Jawabannya sederhana,
yaitu lewat klitoris dan G-Spotnya.

Kedua bagian ini merupakan area organ
kewanitaan yang paling banyak bermuara
pada ujung-ujung sel saraf sehingga amat
peka. Memberikan rangsangan pada kedua
bagian ini dapat memperbesar
kemungkinan wanita mencapai orgasme.
Namun beberapa pria ada yang kesulitan
membedakannya.

Kedua bagian ini memliki letak yang
berbeda dan membutuhkan perhatian yang
tersendiri. Seperti dilansir Ask Men, Senin
(13/5/2013), perbedaan keduanya adalah
sebagai berikut:

1. Klitoris

Klitoris adalah satu-satunya organ dalam
tubuh wanita yang ditujukan semata-mata
untuk kenikmatan fisik dan fisiologis, setara
dengan kepala penis pada pria. Terletak di
bagian luar, tepat di atas pembukaan
vagina, klitoris adalah tonjolan kecil yang
terlihat lebih jelas saat wanita terangsang.
Karena lokasinya, ini klitoris dapat
dirangsang dengan 3 cara yaitu:

- Rangsangan manual dengan tangan adalah
cara yang paling mudah karena mudah
dilihat sekaligus mengamati reaksi
pasangan.

- Rangsangan oral dapat menambahkan
elemen kehangatan dan kelembaban ekstra.

- Rangsangan intercourse dapat
memberikan tambahan stimulasi jika kedua
pasangan memposisikan diri dengan benar
dan memiliki bentuk tulang kemaluan yang
tepat. Apabila tidak tepat posisinya, jangan
ragu bertanya kepada pasangan.

2. G-Spot

G-Spot adalah kumpulan ujung saraf yang
berukuran sebesar biji kenari. Letaknya di
dalam liang peranakan, tepatnya di dinding
depan vagina arah ke pusar pada
pertengahan antara pembukaan vagina dan
leher rahim. G-Spot terasa kasar saat
disentuh jika dirangsang.
Karena posisinya yang tak terlihat,

pemberian rangsangan pada area ini relatif
lebih sulit. Oleh karena itu, merangsang G-
spot pada dasarnya tergantung keahlian
pasangan. Selama intercourse, upayakan
agar penis menggesek G-Spot. Bisa juga
dengan meraba-raba mencarinya ketika
foreplay. G-Spot biasanya lebih padat
daripada daerah di sekitarnya.

Sabtu, 11 Mei 2013

KUSTA ATAU HANSENIASIS


Penyakit Kusta disebut juga sebagai
penyakit Lepra atau Penyakit Hansen
dimana dalam catatan sejarah diketahui
bahwa penyakit ini sudah dikenal
masyarakat sejak 300 SM. Penyakit ini
merupakan penyakit infeksi kronis yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
Leprae. Bakteri tersebut pertama kali
ditemukan oleh G.A. Hansen pada tahun
1873. Bakteri ini mengalami proses
pembelahan cukup lama antara 2 – 3
minggu. Daya tahan hidup kuman kusta
mencapai 9 hari di luar tubuh manusia.

Belum diketahui secara pasti bagaimana
cara penularan kuman kusta. Namun
secara teoritis diketahui bahwa seseorang
terinfeksi kuman kusta karena pernah
melakukan kontak langsung dalam jangka
yang SANGAT LAMA dengan orang terkena
kusta yang belum minum obat. Adapun
cara masuk kuman kusta kepada orang lain
diperkirakan melalui saluran pernafasan
bagian atas.

Banyak orang takut berlebihan tertular
penyakit kusta. Padahal menurut penelitian
medis Kusta merupakan jenis penyakit
menular yang sulit menular. Ada 3 (tiga)
kelompok orang dalam system penularan
penyakit kusta:

1. Orang yang memiliki tingkat imunitas
(kekebalan) tinggi terhadap kuman kusta,
maka orang tersebut akan resisten
terhadap kuman kusta.

2. Orang yang memiliki kekebalan rendah
terhadap kuman kusta, maka mungkin
orang tersebut dapat terinfeksi kuman
kusta namun akan sembuh dengan
sendirinya.

3. Orang yang tidak memiliki kekebalan
terhadap penyakit kusta. Jika orang
tersebut melakukan kontak langsung dan
dalam waktu yang lama dengan orang yang
membawa bakteri kusta dan belum minum
obat, maka orang tersebut akan mengalami
sakit kusta.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa 95%
manusia memiliki kekebalan (resisten)
terhadap penyakit kusta. Sementara hanya
5% orang yang tidak memiliki kekebalan
terhadap kuman kusta. Sebagai sebuah
ilusterasi: dari 100 orang, 95 orang tidak
dapat terserang kusta, 3 orang sakit dan
dapat sembuh dengan sendirinya, dan 2
orang sakit dan harus minum obat.

Pengobatan KUSTA disebut MULTI DRUGS
TREATMENT (MDT). Cara pengobatan
penyakit KUSTA adalah dengan pengobatan
rutin/setiap hari, untuk tipe Pausi Basilar/
PB membutuhkan pengobatan 6 (enam)
bulan, sedangkan untuk tipe Multi Basilar/
MB membutuhkan pengobatan selama 1
(satu) tahun. jika seorang penderita kusta sudah
meminum obat maka kuman kusta itu
sudah tidak dapat lagi menular ke orang
lain. (Intinya mantan penderita lepra
yang sudah minum obat TIDAK
BERBAHAYA.)
Sumber : LCC Indonesia

Makanan yang Mempengaruhi Aktivitas Seksual


Makanan ternyata sangat
berpengaruh terhadap kesehatan seksual
Anda. Terlalu banyak mengonsumsi
makanan tidak sehat dapat membuat
berbagai hambatan dalam tubuh dan pada
akhirnya memicu gangguan seksual.

Makanan tertentu, seperti junkfood jika
dikonsumsi dalam jumlah berlebih akan
membuat kehidupan seks Anda menjadi
tidak sehat. Tubuh bisa menjadi lesu dan
tidak bergairah untuk melakukan kegiatan
intim bersama pasangan.

Dengan mengonsumsi makanan sehat,
Anda akan memenuhi kebutuhan nutrisi
dalam tubuh yang berpengaruh terhadap
kesehatan seksual . Mengonsumsi makanan
tinggi lemak akan membuat Anda merasa
lesu dan lelah, demikian yang dilansir
Askmen.
Makanan atau minuman tinggi gula juga
mempengaruhi kesehatan Anda. Pada saat
mengonsumsi makanan tinggi gula, Anda
akan merasakan lelah lebih cepat.
Minuman seperti alkohol dan kafein yang
dapat memicu kesulitan untuk
mendapatkan atau mempertahankan
ereksi, kesulitan ejakulasi, dan penurunan
hasrat seksual. Ini juga dapat
mempengaruhi kesuburan Anda.
Mengonsumsi makanan sehat dengan
kandungan seperti vitamin C dan
antioksidan dapat membantu mencegah
kerusakan pada sperma dan meningkatkan
mobilitas sperma. Dosis harian kalsium
dan vitamin D dapat meningkatkan
kesuburan, serta tingkat kecukupan seng
akan menjaga testosteron dan tingkat
semen pada pria.

Berjemur Menurunkan Tekanan Darah


Jika Anda termasuk orang
yang sering menghindari sinar matahari
karena alasan takut kulit menjadi hitam,
sebaiknya ubah sikap tersebut. Terpapar
sinar matahari ternyata menyehatkan
dan bikin panjang umur.

Rutin terpapar sinar matahari diketahui
membantu mengurangi tekanan darah,
serta mengurangi risiko serangan jantung
dan stroke. Hal ini dibuktikan oleh
penelitian yang dilakukan tim dari
University of Edinburgh terhadap 24
responden.

Dalam studi ini para responden duduk di
bawah lampu tanning yang memancarkan
sinar ultraviolet selama 2 sesi masing-
masing 20 menit.

Pada satu sesi, responden dipaparkan
pada sinar UV dan panas lampu. Pada
sesi lain sinar UV ditahan sehingga
rsponden hanya merasakan panas dari
lampu.

Hasil penelitian menunjukkan tekanan
darah para partisipan turun signifikan
setelah satu jam terpapar sinar UV.
Namun hal yang sama tidak terjadi
setelah paparan UV berhenti dan hanya
digantikan panas.

"Penelitian ini sekaligus membuktikan
kenapa konsumsi vitamin D tidak mampu
menggantikan kekurangan sinar
matahari," kata pengajar senior bidang
kesehatan kulit University of Edinburgh,
Dr. Richard Weller.

Ia menambahkan, manfaat yang didapat
tubuh dari sinar matahari melebihi risiko
penyakit kanker kulit. Karena itu tak
perlu berjemur di bawah sinar matahari.

Manfaat sinar matahari terjadi karena
adanya peningkatan komponen nitrat
oksida stelah terpapar sinar matahari.
Nitrat oksida ini diketahui membantu
menurunkan tekanan darah.

Jumat, 10 Mei 2013

Ini yang Dilakukan Jika Kondom Terlanjur Bocor


Selain berfungsi untuk mencegah
kehamilan atau kontrasepsi, kondom juga
berfungsi untuk melindungi dari penyakit
menular seksual. Karena penyimpanan yang
tidak benar, kadaluwarsa, atau pemakaian
yang salah, kondom bisa rusak dan tidak
berfungsi.

Jika kerusakan tersebut ditemukan sebelum
digunakan, langsung buang saja kondom
tersebut untuk menghindari hal-hal yang
tak diinginkan. Tapi jika kerusakan baru
ditemukan setelah dipakai, tentu akibatnya
bisa menyebabkan kehamilan yang tak
diinginkan hingga tertular penyakit.
Ada beberapa hal yang bisa
dilakukan apablia menemui kecelakaan
tersebut:

1. Mencegah penularan HIV

Setelah menemukan adanya kebocoran,
sebaiknya segera lakukan pemeriksaan
adanya penyakit menular seksual. Jika
ternyata memang ditemukan HIV, mintalah
pengobatan yang disebut postexposure
prophylaxis (PEP) yang dapat mencegah
infeksi HIV.

Perawatan lain adalah menjalani
pengobatan antivirus ARV selama sebulan
sambil terus melakukan kontrol. Efek
sampingnya bisa berupa mual-mual parah
dan kelelahan.

2. Mencegah kehamilan

Jika khawatir akan kehamilan yang tidak
diinginkan, pertimbangkan untuk meminum
pil KB atau disebut morning pil. Pil ini
disebut juga kontrasepsi darurat dan dapat
mencegah kehamilan jika diminum dalam
waktu 72 jam, namun akan lebih manjur
jika segera diminum kurang dari 24 jam.

WHO merekomendasikan para wanita untuk
membeli kontrasepsi darurat sebelum
benar-benar membutuhkannya. Efek
sampingnya bisa berupa mual, muntah,
sakit perut, kelelahan, sakit kepala dan
perubahan menstruasi. Jika kemudian
mengalami terlambat datang bulan, segera
periksa ke dokter.

3. Menghindari insiden di masa depan

Setelah mengalami insiden kondom bocor,
sebaiknya lakukan analisis apa yang
menyebabkan kejadian tersebut. Hal ini
penting untuk menghindari keteledoran lagi
di masa depan. Periksa jenis kondom,
tanggal kedaluarsa kondom, juga beberapa
masalah terkait.

Kamis, 09 Mei 2013

Perhatikan Hal ini Sebelum Diet


Diet tak seharusnya membuat tubuh
kelaparan. Asupan nutrisi harus dijaga
untuk membuat tubuh tetap bugar.
Sayangnya, tidak semua orang mengetahui
kebutuhan nutrisi dirinya.
Setiap orang memiliki kebutuhan asupan
nutrisi yang bereda. Kebutuhan asupan
nutrisi akan menentukan bagaimana cara
menjalani diet. asupan nutrisi juga menjadi
bahan evaluasi apakah tubuh mendapat
asupan yang cukup.

Berikut hal yang harus diperhatikan
sebelum menjalani diet :

1. Diet harus memenuhi kebutuhan kalori

Kebutuhan kalori dipengaruhi banyak faktor
seperti, tujuan diet, komposisi tubuh, usia,
tingkat aktivitas, dan jenis kelamin. Apabila
tujuan diet menurunkan berat badan maka
tubuh tidak membutuhkan banyak asupan
kalori.

Kalori berlebih akan menjadi lemak yang
justru menaikkan berta badan. Sedangkan
bila tujuan diet menaikkan berat badan,
maka asupan kalori harus ditingkatkan.

2. Kebutuhan makronutrien tercukupi

Makronutrien adalah zat yang dibutuhkan
tubuh dalam jumlah besar, yaitu protein,
karbohidrat, dan lemak. Jumlah asupan
untuk tiap orang tentu berbeda.

Apapun tujuan diet, kebutuhan
makronutrien harus tercukupi. Bila
makronutrien kurang, diet tidak akan
memberi hasil maksimal. Makronutrien juga
berperan dalam membantu pertumbuhan,
meningkatkan metabolisme, dan mengatur
fungsi tubuh.

3. Dilarang melewatkan mikronutrien

Mikronutrien terdiri dari vitamin dan
mineral yang tidak dapat diproduksi tubuh.
Zat ini bisa didapatkan dari sayur dan buah
segar. Mikronutrien diperlukan tubuh dalam
jumlah kecil. Biasanya kurang dari 100
mikrogram per hari.

Mironutrien memiliki peran yang tak kalah
penting dibanding makroprotein.
Kekurangan mikro protein bisa menjadi
ancaman serius. Kekurangan vitamin C
berefek pada menurunnya daya tubuh,
akibatnya bakteri dan virus yang
menyebabkan penyakit lebih mudah masuk.
Kekurangan mineral penting seperti zinc
dan zat besi menyebabkan anemia dan
mudah lelah.

4. Konsisten

Diet yang tidak konsisten akan sia-sia.
Karena itu sebelum berdiet sebaiknya
dipikirkan, apakah metode diet sesuai
dengan kebutuhan nutrisi. Jangan sampai
diet berujung penyiksaan pada diri sendiri.

Rabu, 08 Mei 2013

Kenali Tanda Orgasme Wanita yang Tidak Maksimal


TUJUAN menikmati indahnya ajang bercinta
memang tak hanya sebagai hiburan semata.
Tetapi sebuah "pertempuran" yang
menyenangkan hingga mencapai puncak
kenikmatan tentu ingin diraih oleh kedua
belah pihak.

Hanya saja tak semua pasangan, khususnya
wanita, dapat meraih puncak kenikmatan
seksual. Banyak hal yang menyebabkan
kaum hawa mengalami kondisi seperti itu.

Nah saat menghadapi keadaan seperti itu,
tentu kaum adam perlu jeli menilai dan
membaca sikap pasangannya. Seperti
dikutip dari Askmen, Senin (29/12/2008),
ada beberapa hal yang dapat dilihat untuk
mengenali tanda ketidakpuasan pasangan,
di antaranya:

Si dia berpura-pura orgasme

Untuk meyakinkan pasangan, bahwa
seorang wanita tengah menikmati
hubungan, mereka sering berpura-pura
orgasme melalui desahan maupun kata-kata
yang menggoda. Padahal hal tersebut dapat
dirasakan pria ketika menyentuh area Miss
V yang tidak basah.

Si dia tak bergairah
Dalam sebuah hubungan, gaya bercinta dan
kehangatan memiliki peran yang sangat
besar agar kedua pasangan bisa mencapai
orgasme secara maksimal.

Tak adanya pembaruan dalam setiap
"pertempuran" sering membuat wanita
merasa bosan dan tak bergairah. Tak
merasakan kehangatan seperti saat pertama
kali membina rumah tangga juga dapat
membuat pasangan wanita memilih tidur
daripada menyelesaikan sebuah
"pertempuran".

Si dia tidak fokus saat bercinta
Tidak fokus saat melakukan sebuah
"pertempuran" juga sering membuat kaum
hawa tak dapat menikmati indahnya ajang
bercinta. Kondisi ini pula yang membuat
seorang wanita tak dapat merasakan
orgasme.

Untuk dapat mengetahui fokus atau
tidaknya seorang wanita, kaum pria dapat
melihat pandangan mata yang kurang
bersemangat dan sesekali membuang muka.
Dapat pula dikenali saat si dia enggan
membalas ciuman.

Obat Hamil Pada Bayi yang Dapat Mempengaruhi Kecerdasan Balita


Makanan ternyata sangat
berpengaruh terhadap kesehatan seksual
Anda. Terlalu banyak mengonsumsi
makanan tidak sehat dapat membuat
berbagai hambatan dalam tubuh dan pada
akhirnya memicu gangguan seksual.

Makanan tertentu, seperti junkfood jika
dikonsumsi dalam jumlah berlebih akan
membuat kehidupan seks Anda menjadi
tidak sehat. Tubuh bisa menjadi lesu dan
tidak bergairah untuk melakukan kegiatan
intim bersama pasangan.

Dengan mengonsumsi makanan sehat,
Anda akan memenuhi kebutuhan nutrisi
dalam tubuh yang berpengaruh terhadap
kesehatan seksual . Mengonsumsi makanan
tinggi lemak akan membuat Anda merasa
lesu dan lelah, demikian yang dilansir
Askmen.

Makanan atau minuman tinggi gula juga
mempengaruhi kesehatan Anda. Pada saat
mengonsumsi makanan tinggi gula, Anda
akan merasakan lelah lebih cepat.
Minuman seperti alkohol dan kafein yang
dapat memicu kesulitan untuk
mendapatkan atau mempertahankan
ereksi, kesulitan ejakulasi, dan penurunan
hasrat seksual. Ini juga dapat
mempengaruhi kesuburan Anda.

Mengonsumsi makanan sehat dengan
kandungan seperti vitamin C dan
antioksidan dapat membantu mencegah
kerusakan pada sperma dan meningkatkan
mobilitas sperma. Dosis harian kalsium
dan vitamin D dapat meningkatkan
kesuburan, serta tingkat kecukupan seng
akan menjaga testosteron dan tingkat
semen pada pria.

Hewan yang Harus Dihindari Saat Hamil


Hewan-hewan di sekitar bisa membawa virus yang membahayakan
janin. Karena itu ibu hamil perlu jauh-jauh dulu dari hewan-hewan yang
ditengarai bisa membawa virus berbahaya. Hewan apa yang harus dihindari?

"Biasanya kalau berkaitan dengan toksoplasma terkait dengan binatang
peliharaan sehari-hari seperti ayam, burung, atau kucing," ujar dr M Nurhadi
Rahman, SpOG

Keberadaan ayam, burung, maupun kucing di sekitar ibu hamil memang sulit
dihindari. Sebab hewan-hewan tersebut kerap berkeliaran di sekitar rumah.
Karena itu penting bagi seorang perempuan untuk memeriksakan apakah dirinya
memiliki virus Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes Simplex
Virus (HSV) (TORCH).

"Ini biasanya tidak bergejala dan bisa menyebabkan kelainan pada janin seperti
autis dan lain-lain," imbuh dr Nurhadi.

dr Nurhadi menyarankan jika seorang peremouan sudah positif terkena TORCH,
diterapi dulu sebelum hamil hingga sembuh. Jika terapi dilakukan terlambat,
misalnya setelah 5 bulan kehamilan justru terlambat dan tidak berpengaruh
apa-apa. Hal ini dikarenakan pembentukan bayi itu terjadi pada 3 bulan
pertama.

Jika ibu hamil terinfeksi TORCH, bisa menyebabkan bayi lahir cacat, autisme,
dan bila menyerang saraf mata bisa berakibat pada kebutaan. TORCH juga bisa
menyebabkan perempuan sulit hamil.

Selain memeriksakan diri untuk memastikan bebas TORCH sebelum hamil dan
melakukan vaksinasi, pada saat hamil sebaiknya mengonsumsi makanan yang
bersih & bergizi. Jika makan daging, makanlah daging yang dimasak hingga
benar-benar matang.

Menjaga higienitas tubuh juga wajib dilakukan. Misalnya dengan selalu mencuci
tangan dengan sabun. Hindari pula kontak dengan pasien yang terinveksi virus
TORCH.

Selasa, 07 Mei 2013

Obat Migrain Pada saat Hamil Bisa Kurangi Kecerdasan Bayi

Penggunaan obat untuk
mengatasi migrain saat hamil sebaiknya
lebih berhati-hati. Badan Pengawas
Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA)
memperingatkan, obat migrain yang
mengandung asam valproat sebaiknya
tidak diminum saat hamil karena dapat
menurunkan kecerdasan bayi.

Direktur Divisi Produk Neurologi FDA Dr.
Russell Katz mengatakan, obat-obatan
yang mengandung asam valproat
seharusnya tidak boleh dikonsumsi oleh
wanita hamil sebagai pencegahan
migrain. Risiko dari penggunaan obat-
obatan ini lebih besar ketimbang
manfaatnya.

Obat-obatan yang mengandung asam
valproat telah disetujui FDA untuk tujuan
pengobatan beberapa penyakit, seperti
migrain, epilepsi, dan gangguan bipolar.

Peringatan dari FDA ini baru dibuat
setelah terjadinya kasus anak-anak yang
memiliki angka IQ yang lebih rendah 11
poin saat berusia 6 tahun. Setelah
ditelusuri, ibu mereka mengonsumsi obat
yang mengandung asam valproat saat
hamil.

Masih belum diketahui kapan tepatnya
pada periode kehamilan obat
mengandung asam valproat berpengaruh
pada penurunan kecerdasan bayi.
Namun pada studi yang dilakukan FDA
ini, para wanita yang diteliti mengonsumi
obat asam valproat sepanjang kehamilan
mereka.

Kendati demikian, obat-obatan
mengandung asam valproat tetap boleh
dikonsumsi saat kehamilan apabila
pengobatan lainnya tidak mampu untuk
mengatasi gejala epilepsi atau gangguan
bipolar pada sang ibu.

FDA mengatakan, wanita hamil boleh
mengonsumsi obat-obatan asam valproat
dengan tujuan pengobatan, bukan
pencegahan. Saat dalam pengobatan dan
terjadi kehamilan, sebaiknya segera
berkonsultasi dengan dokter untuk
mengetahui apabila penggunaan obat
bisa dihentikan sementara waktu.

Ada beberapa cara alamiah yang bisa
dilakukan calon ibu untuk mengatasi
migrain, antara lain beristirahat cukup,
rileksasi, sampai teknik pijatan tertentu.

Cara Aman Bercinta Saat Hamil


Menurut Dr Andri, bagi wanita yang tengah hamil muda (di bawah 1 bulan)
posisi hubungan intim yang aman adalah yang tidak membebani kandungan
dalam perut. Posisinya yaitu, 'doggie-position' atau 'side by side
position' (posisi miring).
Akan tetapi, bila wanita tersebut pernah mengalami keguguran sebaiknya
hubungan intim ditunda sampai usia kehamilan telah masuk 16 minggu (4
bulan).

Hal yang sama juga disampaikan oleh dr M Nurhadi Rahman, SpOG, dokter
kandungan yang berpraktik di RS Sardjito, Yogyakarta. Menurutnya, hubungan
seks perlu dan boleh saja dilakukan saat hamil.
“Bisa pada usia kandungan berapa saja asalkan aman dan tidak menyebabkan
bahaya pada ibu dan janinnya. Kalau kehamilannya normal silakan saja, tetapi
kalau ada keluhan dari ibunya seperti flek atau kontraksi berulang tapi tidak
melahirkan, juga atau keguguran sebaiknya tidak dilakukan,” tegas dr Nurhadi.

Mengenai posisi, dr Nurhadi mengatakan tergantung si ibu, posisi harus
senyaman mungkin bagi tubuh ibu hamil. Tetapi ia mengingatkan, posisi seperti
missionary (man on top) tidak diperbolehkan karena ketika lelakinya bertumpu,
maka beban ibu akan semakin berat.
“Yang boleh itu doggy style, woman on top, dan posisi lain di mana wanitanya
yang mengatur gerakan, sehingga ia merasa nyaman dengan kandungannya.
Yang penting ibu dan kandungannya terjaga,” tutup dr Nurhadi.

TES URINE BISA TENTUKAN HARAPAN HIDUP


Urine yang selama ini
dijadikan indikator kesehatan ternyata
dapat membantu memprediksi harapan
hidup seseorang. Sebuah laporan dari
National Kidney Foundation's American
Journal of Kidney Diseases menunjukkan
adanya hubungan yang kuat antara
tingkat protein dalam urine (proteinuria)
dan risiko kematian.

Berdasarkan laporan tersebut, orang
sehat cenderung memiliki tingkat
proteinuria yang rendah. Hal ini
menandakan ginjal berfungsi dengan baik
sebagai organ yang menyaring protein
agar tetap ada di dalam tubuh. Protein
yang ikut terbuang menandakan ada
kerusakan tertentu yang menyebabkan
ginjal bocor.

"Laporan kami menunjukkan, proteinuria
tinggi bisa mengurangi angka harapan
hidup pada sebagian besar pria dan
wanita," kata peneliti Dr Tanvir
Chowdhury Turin dari University of
Calgary. Penelitian ini menggunakan 810
ribu sampel urine pasien yang tidak
diopname di Alberta, Kanada. Para
pasien juga tidak mempunyai riwayat
penyakit yang berhubungan dengan
ginjal.

Hasil penelitian menunjukkan, tingkat
proteinuria sedang sampai tinggi
menurunkan angka harapan hidup usia
30-85 tahun pada pria dan wanita. Pria
dan wanita usia 40 tahun tanpa
proteinuria memiliki harapan hidup 15,2
dan 17,4 tahun lebih lama dibanding
yang memiliki level proteinuria tinggi.
Wanita dan pria tanpa proteinuria juga
memiliki harapan hidup 8,2 dan 10,5
tahun lebih lama dibanding yang memiliki
level proteinuria sedang.

Pengujian proteinuria biasanya
menggunakan dipstick dan dapat
dilakukan di laboratorium mana pun.
Dalam kondisi sehat, biasanya masih
ditemukan proteinuria dalam jumlah
kecil. Jumlah proteinuria sedang sampai
besar menandakan adanya kesalahan
pada sistem penyaringan (glomeruli)
atau luka di area ginjal. Kondisi ini bisa
menjadi gejala penyakit
glomerulonephritis. Infeksi pada jalan
urine seperti cystitis atau pyelonephritis
juga menjadi penyebab tingginya level
proteinuria.

Dalam kondisi sehat, seseorang bisa
mengeluarkan proteinuria berkisar 0-8
mg/dL. Normalnya jumlah kecil protein
yang lolos masuk ke dalam ginjal mampu
kembali diserap tubuh. Hal ini mungkin
karena ginjal juga mengendalikan jumlah
protein dalam darah. Bila protein dalam
darah sudah terlalu tinggi, barulah
protein tersebut lolos dan bergabung
menjadi urine. Besarnya proteinuria yang
keluar ditandai urine yang berbusa
(foamy).

Makin besar proteinuria yang keluar,
semakin tinggi angka penanda pada
dipstick (penanda level urin). Angka 1+
diperuntukkan bagi proteinuria sebanyak
30 mg/dL atau setara kurang dari 0,5 g/
hari. Angka 2+ menandakan proteinuria
yang keluar adalah 100 mg/dL atau
setara 0,5-1 g/hari. Angka 3+ adalah
untuk proteinuria yang keluar sejumlah
300 mg/dL atau setara kurang dari 1-2 g/
hari. Angka tertinggi 4+ ditujukan untuk
proteinuria yang lebih dari 200 mg/dL
atau setara lebih dari 2 g/hari.

Sebelumnya, hanya diketahui hubungan
antara tingkat proteinuria dengan gejala
awal timbulnya penyakit yang berkaitan
dengan ginjal. Dengan adanya penelitian
ini, memungkinkan seseorang mengetahui
risiko langsung terhadap hidupnya dan
merencanakan langkah penyembuhan
sejak awal