Jumat, 10 Mei 2013

Ini yang Dilakukan Jika Kondom Terlanjur Bocor


Selain berfungsi untuk mencegah
kehamilan atau kontrasepsi, kondom juga
berfungsi untuk melindungi dari penyakit
menular seksual. Karena penyimpanan yang
tidak benar, kadaluwarsa, atau pemakaian
yang salah, kondom bisa rusak dan tidak
berfungsi.

Jika kerusakan tersebut ditemukan sebelum
digunakan, langsung buang saja kondom
tersebut untuk menghindari hal-hal yang
tak diinginkan. Tapi jika kerusakan baru
ditemukan setelah dipakai, tentu akibatnya
bisa menyebabkan kehamilan yang tak
diinginkan hingga tertular penyakit.
Ada beberapa hal yang bisa
dilakukan apablia menemui kecelakaan
tersebut:

1. Mencegah penularan HIV

Setelah menemukan adanya kebocoran,
sebaiknya segera lakukan pemeriksaan
adanya penyakit menular seksual. Jika
ternyata memang ditemukan HIV, mintalah
pengobatan yang disebut postexposure
prophylaxis (PEP) yang dapat mencegah
infeksi HIV.

Perawatan lain adalah menjalani
pengobatan antivirus ARV selama sebulan
sambil terus melakukan kontrol. Efek
sampingnya bisa berupa mual-mual parah
dan kelelahan.

2. Mencegah kehamilan

Jika khawatir akan kehamilan yang tidak
diinginkan, pertimbangkan untuk meminum
pil KB atau disebut morning pil. Pil ini
disebut juga kontrasepsi darurat dan dapat
mencegah kehamilan jika diminum dalam
waktu 72 jam, namun akan lebih manjur
jika segera diminum kurang dari 24 jam.

WHO merekomendasikan para wanita untuk
membeli kontrasepsi darurat sebelum
benar-benar membutuhkannya. Efek
sampingnya bisa berupa mual, muntah,
sakit perut, kelelahan, sakit kepala dan
perubahan menstruasi. Jika kemudian
mengalami terlambat datang bulan, segera
periksa ke dokter.

3. Menghindari insiden di masa depan

Setelah mengalami insiden kondom bocor,
sebaiknya lakukan analisis apa yang
menyebabkan kejadian tersebut. Hal ini
penting untuk menghindari keteledoran lagi
di masa depan. Periksa jenis kondom,
tanggal kedaluarsa kondom, juga beberapa
masalah terkait.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar