Senin, 11 November 2013

Filariasis

Pengertian

filariasis dissebabkan oleh cacing dan dapat menimbulkan cacat seumur hidup. Nama lain enyekit ini adalah penyekit kaki gajah karena cacat yang terjadi adalah pembengkakan kaki yang sangat berat atau Elephantiasis. Penyakit ini dapat mengenai semua orang dari semua golongan.

Etiologi

Penyebab penyakit ini adalah sejenis cacing yang hidup dalam kelenjar limfe tubuh manusia. Cacing dewasa (makrofilaria)akan menghasilkan ribuan anak cacing (mikrofilaria) dan akan masuk kedalampembuluh darah  pada malam hari

Jenis cacing yang Filaria yang ada di Indonesia :

·         W. Bancrofty

Hidup didaerah perkotaan seperti  Jakarta, Bekasi, Dan Tangerang. Ditularkan oleh nyamuk culex. Mikrofilaria keluar ke darah pada malam hari.

·         B. Malayi

Menyebar hampir diseluruh indonesia. Daerah persawahan ditularkan melalui nyamuk anopheles Barbirosis  dan pada daerah perkotaan ditularkan oleh nyamuk mansonia spp

·         B. Timory

Terutama ditemukan didaerah persawahan didaerah NTT dan maluku tengah, dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles Barbirosis

Jenis nyamuk yang dapat menularkan filariasis

·         Semua nyamuk bisa menularkan filariasis : nyamuk rumah, nyamuk rawa, nyamuk got, nyamuk hutan.

·         Sehingga memberantas cacing dalam tubuh manusia lebih mudah daripada memberantas nyamuk penular yang sangat banyak jenisnya.

Manifestasi Klinis

a.       Kebanyakan tanpa gejala jika pada orang yang baru terinfeksi mikrofilaria

b.      Tahap awal :

·         Demam berulang 1-2 kali atau lebih dalam sebulan, dapat sembuh sendiri tanpa diobati

·         Timbul benjolan dilipat paha atau kulit (sekelan/limfadenitis)

·         Teraba adanya urat seperti tali yang berwarna merah dan terasa sakit, mulai pangkal paha kearah ujung kaki atau dari ketiak ke arah ujung tangan

c.       Tahap lanjut :

·         Terjadi pembesaran pada kaki, tangan, kantong buah dan zakar, payuh darah dan alat kelamin wanita

·         Pembesaran awalnya hilang tapi lama kelamaan akan menjadi cacat menetap yang tidak bisa disembuhkan.

Diagnosis

Diagnosis Parasitologi

·         Deteksi parasit : menemukan mikrofilaria didalam darah, cairan hidrokel atau cairan kiluria pada pemeriksaan sediaan darah tebal, tehnik konsentrasi knott, membran filtrasi dan tesprovokatif DEC

·         Diferensiasi spesies dan stadium filaria menggunakan pelacak DNA yang spesies spesifik dan antibodi monoklonal.

Radiodiagnosis

·         Pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG) pada skrotum dan kelenjar getah bening inguinal

·         Pemeriksaan limfosintrigrafi dengan menggunakan dekstran atau albumin yang ditandai dengan adanya zat radioaktif

Diagnosisimunologi

Dengan tehnik ELISA  dan immunochromatografic test (ICT), menggunakan antobodi monoklonial yang spesifik.

Penatalaksanaan Medis

·         Istirahat di tempat atau pindah ditempat yang dingin akan mengurangi derajat serangan yang akut

·         Antibiotik dapat diberikan untuk infeksi sekunder dan abses

·         Pengikatan didaerah pembendungan akan mengurangi udema

·         Obat utama pengobatan filariasis adalah DEC (Dietilkarbamazin sitrat), DEC dapat membunuh mikrofilaria maupun makrofilaria pada pengobatan jangka panjang yang efektif, aman dan murah. Untuk filariasis bankrofti dosis yang dianjurkan adalah 6mg/kgBBperhari selama 12 hari. Sedangkan untuk filaria brugia, dosis yang dinajurkan adalah 5mg/kgBB perhari selama 10 hari, untuk pengobatannya dianjurkan dengan dosis rendah tetapi waktu pengobatan harus lama untuk menghindari efek samping yang tidak di inginkan.

·         Obat lain yang juga dipakai adalah invermektin. Invermektin adalah antibiotik semisintetik dar golongan makrolid yang mempunyai aktifitas yang luas terhadap nematoda dan ektoparasit. Obat ini membunuh mikrofilaria. Efek samping yang di timbulkan lebih ringan dibandingkan dengan DEC.

Program Eliminasi Filariasis

a.       Pendataan penduduk penderita filariasis

Dilakukan pendataan orang yang terkena filariasis untuk satu kabupaten, jika ada orang dengan filariasis akan diteruskan dengan pemetaan filariasis. Kegiatan pemetaan filariasis dilakukan dengan cara survei darah jari.

b.      Servey darah jari

Survey darah jari dilakukan dibeberapa lokasi terpilih saja disatu kabupaten

Pemeriksaan adanya anak cacing filaria(mikrofilaria) dilakukan untuk semua orang dalam satu wilayah tertentu, baik yangsakit maupun yang tidak sakit (sehat)

Waktu pemeriksaan dilakukan dimalam hari (jam 10  malam-jam 2 dini hari). Karena anak cacing mikrofilaria berada di pembuluh darah tepi pada malam hari, disiang hari mereka bersembunyi di pembuluhdarah organ dalam.

c.       Kegiatan preventif dengan pemberian obat masal pencegah filariasis (POMPFil)

Pemberian obat masal pencegah filarisis adalah memberikan obat antifilariasis (DEC dan Albendazole) kepada semua penduduk didaerah endemis filariasis

Pemberian obat masal pencegah filariasis dilakukan terhadap semua penduduk, satu tahun sekali selama 5 tahun berturut-turut.

Dosis pemberian obat POMPFil :

Umur (tahun)

DEC (100mg)

Albendazole (400mg)

2-5 Tahun

1

1

6-14 Tahun

2

1

>14 Tahun

3

1

 

Penduduk yang ditunda pemberian obat POMPFil :

·         Anak usia 2 tahuun kebawah

·         Ibu hamil

·         Penderita gangguan fungsi hati

·         Penderita gangguan fungsi ginjal

·         Orang yang sedang sakit

·         Penderita filarisis yang dalam serangan akut (tunggu sampai sembuh)

·         Penderita kwashiorkhor atau marasmus

·         Penduduk usia lanjut (75 tahu keatas)

·         Penderita yang dalam serangan epilepsi (ayan)

Pelaporan dan rujukan kasus kejadian ikutan POMPFil

Obat POMPFil di dalam tubuh manusia akan membunuh anak cacing dan cacing filaria. Cacing yang mati akan menyebabkan reaksi yang disebut reaksi pengobatan. Reaksi pengobatan yang mungkin terjadi adalah : sakit kepala, gatal, dan mual. Jika ada reaksi obat harus dilaporkan kepada kader dan petugas puskesmas untuk diperiksa lebih lanjut.

d.      Monitoring dan evalusi POMPFil

Monitoring dilakukan dengan survey darah jari

Hasil survei darah jari tahun kelima akan diteruskan dengan survei penilaian penularan (TAS) pada anak sekolah.

Jika survei penilaian penularan(TAS) hasilnya negatif, maka kabupaten bisa menghentikan POMPFil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar