Antasida
Senyawa magnesium, aluminium dan bismut, hidrotalsit, kalsium karbonat, natrium karbonat.zat pengikat asam atau antasida (anti=lawan, acidus=asam) adalah basa-basa lemah yang digunakan untuk mengikat secara kimiawi dan menetralkan asam lambung. Efeknya adalah peningkatan pH, yang mengakibatkan berkurangnya kerja proteolitis dari pepsin (optimal pada pH 2). Diatas pH 4, aktifitas pepsin menjadi minimal.
Penggunaan pelbagai macam, selain pada tukak lambung-usus juga pada indigesti dan rasa “terbakar” (herthburn), pada gastro-oesophageal reflux ringan dan pada gastritis. Obat in mampu mengatasi rasa nyeri di lambung dengan cepat (dalam beberapa menit). Efeknya bertahan 20-60 menit bila diminum pada perut kosong dan sampai 3 jam bila diminum 1 jam sesudah makan. Makan dengan daya pengikat asam (susu) sama efektifnya terhadap nyeri.
Penigkatan pH. Garam-garam magnesium dan Na-bikarbonat menaikkan pH isi lambung sampai 6-8, CaCO3 sampai pH5-6 dan garam-garam aluminiumhidroksida sampai maksimum pH 4-5. Beberapa antasida (Al-hidroksida, sukralfat dan bismut kaloidal) memiliki khasiat pelindung tukak dengan jalan menutupnya dengan suatu lapisan pelindung terhadap serangan asam-pepsin.
Kehamilan dan laktasi. Wanita haml sering kali dihinggapi gangguan refluks dan rasa hearthburn. Antasida dengan aluminiumhidroksida dan magnesiumhidroksida boleh diberikan selama kehamilan dan laktasi
· Senyawa magnesium dan aluminium, dengan sifat netralisasi yang baik tanpa diserap usus merupakan pilihan pertama. Karena garam magnesium bersifat pencahar, maka biasanya dikombinasikan dengan senyawa aluminium (dalam perbandingan 1:5). Persenyawaan molekuler dari Mg dan Al adalah hidrotalsit yang juga sangat efektif.
· Natriumkarbinat dan kalsiumkarbinat, bekerja kuat dan pesat tetapi dapat diserap usus dengan menimbulkan alkalosis. Adanya alkali berlebihan didalam darah dan jaringan bisa menimbulkan mual, muntah, anoreksia, nyari kepala dan gangguan perilaku. Semula penggunaannya tidak dianjurkan karena terbentuknya banyak CO2 pada reaksi dengan asam lambung (rebound efect). Tetapi penelitian baru (1996) tidak membenarkan perkiraan tersebut.
· Bismutsubsitrat, dapat membentuk lapisan pelindung yang menutupi tukak, lagi pula berkhasiat bakteriostatik terhadap H. Pylory . kini banyak digunakan pada terapi eradikasi tukak, selalu bersamaan dua atau tiga obat lain,
Waktu makan obat, sudah diketahui umum bahwa keasaman lambung menurun segera setelah makan dan mulai naik lagi 1 jam kemudian hingga mencapai dataran tinggi 3 jam sesudah makan. Berhubung dengan data ini maka antasida harus digunakan lebih kurang 1 jam setelah makan dan sebaiknya dalam bentuk suspensi. Telah dibuktikan bahwa tablet bekerja kurang efektif dan lebih lambat, mungkin karena proses pengeringan selama pembuatan mengurangi daya netralisir.
Penakaran, pada oesophagitis dan tukak lambung 1 jam sesudah makan dan sebelum tidur. Pada tukak usus 1 dan 3 jam sesudah makan dan sebelum tidur.
Antibiotika
Antara lain amoksisilin, tetrasiklin, kaliritromisin, metronidazole dan tinidazole. Obat-obatan ini digunakan dalam terapi kombinasi sebagai tripel therapy untuk membasmi H. Pylory dan untuk mendcapai penyembuhan penyakit tukak lambung/usus dengan tuntas
Antikolinergika
Adalah sekelompok zat yang dapat menimbulkan efek yang sama dengan stimulasi susunan saraf paraimpatis (SP), karena melepaskan neurohormon asetilkoline (Ach)di ujung-ujung neuronnya. Tugas utama SP adalah mengumpulkan energi dari makanan dan menghambat penggunaannya, singkatnya berfungsi asimilasi. Bila neuron SP dirangsang, timbullah sejumlah efek yang menyerupai keadaan istirahat dan tidur.
Pada stimulasi pencernaan dengan jalan memperkuat peristaltik dan sekresi kelenjar ludah dan getah lambung (HCL)
Dahulu agak banyak digunakan, tetapi dengan intrduksi tripel therapi untuk ersdiksi H. Pilor, saat ini dianggap absolet dan sudah ditinggalkan seluruhnya.
Penguat Motilitas
Metoklorpramida, Cisaprida dan Domperidon. Obat ini juga dinamakan prokinetika atau propulsiva merupakan antagonis dopamin. Bedanya antiemetik, memperkuat peristaltik dan mempercepat pengosongan lambung yang dihambat oleh neurotransmeitter dopamin. Penghamnat ini ditiadakan oleh zat-zat antagonis dopamin dengan jalan menduduki reseptor yang banyak terdapat disaluran cerna dan otak. Blokade dari reseptor itu di otak menimbulkan gangguan ekstrapiramidal. Cisaprida dan domperidon tidak dapat melintasi barier darah otak, sehingga aktifitasnya terbatas pada saluran cerna. Dengan simulasi pristaltik pengaliran kembali dari empedu dan enzim pencernaan dari duodenum ke jurusan lambung tercegah. Tukak tidak dirangsang lebih lanjut dan dapat sembuh dengan cepat.
Penghambat Sekresi Asam
· H2-Blokers (antagonis H2-reseptor) : simetidin, ranitidin, famotidin, roksatidin, dan nizatadin. Obat-obat ini menempati reseptor histamin-H2 secara efektif dipermukaan sel-sel perietal sehingga sekresi asam lambung dan pepsin sangat dikurangi. Antihistaminika (H1H2z-blockers) lainnya tidak memiliki khasiat ini, efektivitas obat-obat ini pada penyembuhan tukak lambung dan usus dengan terapi kombindasi 80%. H2-blockers paling efektif untuk pengobatan untuk tukak duodeni yang khusus berkaitan dengan masalah hiperasiditas. Pada terapi tukak lambung obat ini kurang tinggi efektivitasnya.
Kehamilan dan laktasi. Simetidin, ranitidin dan nizatidin (naxidine) dapat melintasi plasenta dan mencapai air susu, sehingga tidak boleh digunakan oleh wanita hamil, tidak pula oleh ibu-ibu yang menyusui. Dari famotidin dan roksatidin belum belum terdapat cukup data.
· Penghambat pompa proton (PPP) : Omeprazole, lansoprazole, pantoprazole dan esomeprazole. Obat ini menghambat dengan praktis tuntas sekresi asam dengan jalan menghambat enzim H+/K+-ATPase secara selektif dalam sel-sel parietal dan merupakan obat pilihan pertama. Kerjanya panjang akibat kumulasi disel-sel tersebut. Kadar penghambat asam tergantung dari dosis dan pada umumnya lebih kuat dari pada perintangan oleh H2-blockers.
Kehamilan danlaktasi. Penggunaanya pada kehamilan dan saat menyusui belum tersedia cukup data.
Lainnya
· Sedativa : meprobamat, diazepam dll. Sudah lama diketahui bahwa stres emosional membuat penyakit tukak lambung bertambah parah, sedangkan waktu serangan akut bisa timbul kegelisahan dan kecemasan pada penderita. Guna mengatsi hal-hal tersebut, penderita seringkali diterapi dengan antasida yang ditabah obat penenang, misalnya meprobamat, oksazepam atau benzodiazepin, sedativa dan hipnotika.
Analogon progstaglandi-E1 : Misoprostol (Cytotec) menghambat secara langsung sel parietal. Lagi melindungi mukkosa dengan jalan stimulasi produksi mukus dan bikarbonat. Maka ditambahkan pada terapi dengan NSAIDs “Arthotec (diclofenak+misoprostal). Obat ini tidak boleh digunakan pada ibu hamil dan menyusui.
· Zat-zat pembantu : asam algina, succus dan dimethicon. Kadang-kadang pada formulasi antasida ditambahkan pula suatu adsorbens yang menyerap secara fisis pada permukaannya zat-zat pellindung yang menutupi mukosa dengan suatu lapisan hidrofob. Kegunaan zat-zat tambahan ini tidak selalu dapat dibuktikan dengan pasti. Antasida yang mengandung alginat merupakan obat yang paling sering digunakan pada nyeri yang menyertai gangguan refluks (hearthburn)
Sumber : Buku obat-obat penting edisi 6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar