1. Buah Dan Sayuran Mentah : Bakteri Listeria
Bakteri Listeri yang sangat berbahaya yang pada tahun 2011menjangkiti manusia mengingatkan kita tentang aturan keamanan pangan dan keracuanan makanan. Bakteri Listeria dapat mengkontaminasi makanan segar, seperti yang terjadi pada tanah pertanian Cantaloupes di Colorado. Gejalanya adalah : demam, nyeri otot, sakit perut, dan diare akan terjadi setelah 2 hari sampai 2 bulan setelah terpapar.
Pencegahan : menggosok bahan mentah dan siram dengan air mengalir sebelum dipotong. Simpan didalam lemari es dengan suhu diawah 50c.
2. Susu Yang Tidak Di Pasteurissasi : Bakteri Listeria
Produk susu dibuat dari susu segar, termasuk yogurt dan keju bisa terinfeksi bakteri listeria. Karena bakteri listeria bisa hidup pada suhu dingin. Kesimpulannya mendinginkan makanan ini tidak dapat membunuh bakteri ini. Orang yang mempunyai resiko tinggi terkena bakteri ini adalah : anak-anak, wanita hamil, dan orang dengan yang mempunyai kelemahan dalam sistem imun.
Pencegahan : cek label dan pastikan bahan tersebut di pateurisasi.
3. Daging Deli Dan Hot Dogs :Bakteri Listeria
Kadang-kadang listeria dapat ditemukan di pabrik pembuatan makanan, dan dapat bertahan beberapa tahun. Histeria merupakan pembunuh yang sangat berbahaya bukan pada saat kontaminsasinya pada makanan setelah dimasak, tapi pada saat pengemasan. Contohnya, bila makanan diletakkan kembali pada counter yang mempunyai daging mentah disekitarnya.
Pencegahan : jangan menyimpan makan segar didekat makanan yang telah dimasak. Panaskan hot dog dan daging dengan mengukus sampai 1470C sebelum dimakan.
4. Unggas Dan Telur : Salmonella
Bakteri salmonella bisa mencemari beberapa makanan, walaupun reriko terbesar berasal dari produk hewan kareana kontak dengan kotoran hewan. Pada ayam, bakteri ini meninfeksi telur sebelum sel terbentuk, jadi meskipun bersih telur segar merupakan tempat berdiamnya salmonella. Gejalanya adalah keram pada perut, demam dan diare 12-72 jam setelah terpapar. Sakitnya biasanya 4-7 hari.
Pencegahan : jangan makan makanan mentah atau makan telur setengah matang atau dimasak sebentar. Masak telur sampai 1470C. Dan simpan teur dan pisahkan dari makanan lain. Cuci tangan, bersihkan telenan dan peralatan memasak anda sebelum mengolah makanan.
5. Makanan Segar : Salmonella
Bahan makanan segar akan terinfeksi salmonella jika kontak dengan unggas atau pun telur. Wabahnya dapat di temukan pada tomat, cabai merah, salad hijau, dan pepaya. Kecambah bahan tersebut dapa menyebunyikan salmonella karena salmonella tumbuh di lahan pertanian, dan pada kondisi lembab. Dan mereka biasanya dimakan setengah matang. Infeksi bisa menyebar dan berakibat fatal pada bayi dan orang tua renta.
Pencegahan : gosok dan cuci dengan air mangalir dan simpan di dalam lemari es pada suhu 5%C
6. Makanan Olahan : Salmonela
Chips, crackers, soup, butter kacang, bahkan jika dibekukan pun masih memiliki resiko untuk terpapar infeksi tersebut. Pada tahun 2009 salmonella mewabah berkaitan dengan butter kacang dan makan yang dibuat dari kacang , granola bar dan kue. Dalam kasus ini, yang harus diingat bakteri salmonella mencemari bahan baku produk tersebut di pabrik pengolahan makakan dari bahan makan yang sudah kadarluarsa
Pencegahan : jangan pernah gunakan produk dari bahan makanan yang telah kadaluarsa. Segera kembalikan ketoko atau singkirkan jauh-jauh. Masak makanan hingga 1470C
7. Daging Mentah : Salmonella
Daging mentah, tepatnya daging giling, beresiko terkontaminasi salmonella. Daging kalkun dihubungkan dengan penyebaran salmonella. Kita biasanya tidak dapat membedakan yang mana makanan yang terkontaminasi salmonella karena makanan tersebut tercium dan terlihat normal.
Pencegahan : jangan pernah menggunakan produk yang kadarlwarsa dan sesegera mungkin kembalikan ke toko tempat anda membeli atau buang jauh-jauh. Masak daging hingga 1470C yang dapat membunuh kuman salmonella. Hindari cross-contamination dengan mencuci tangan dengan air hangat dan sabun setelah kontak dengan daging.
8. Daging Sapi : E. Coli
E. colli hidup didalam usus binatang ternak dan dapat mengkontaminasi pada waktu proses pemotongan. Daging sapi yang khususnya beresiko karena bakteri bisa menyebar bila daging diletakkan di atas tanah. Gejala infeksi E. Coli yakni : kram perut, diare berair dan muntah. Penyakit ini biasanya berkembang beberapa hari setelah terpapar dan pada orang-orang yang rentan bisa sekitar 1 minggu.
Pencegahan : masak daging hingga 1470C dan hingga tengahnya tidak ada lagi yang berwarna pink. Jangan menaruh burger yang sudah dimasak dekat dengan daging sapi yang belum dimasak, cuci peralatan bekas mengolah daging dengan sabun dan air panas.
9. Juice Susu Mentah: E. Coli
Pasteurisasi digunakan untuk membunuh bakteri. Oleh karena itu sebagian besar jus akan anda temukan ditoko dan telah dipasterurisasi, dan jus ini tidak beresiko, bagaimana dengan jus dan keju yang tidak dipasteurisasi dijual dipeternakan atau ditoko kesehatan, ini dapat menyembunyikan E. Coli. Bakteri juga bisa masuk ke susu segar dari peralatan pengolah susu yang tidak bersih, pupuk kandang yang terinfeksi.
Pencegahan : beli jus susu mentah ini hanya yang sudah di paasteurisasi. Jika anda tidak yakin rebus dulu sebelum diminum.
10. Sayuran Segar : E. Coli
Buah dan sayur bisa terkontaminasi E. Coli jika air dan pupuk yang digunakan membawa bakteri. Daun yang berwarna hijau lebih beresiko. Pada wabah E. Coli tahun 2006 penyebarannya melalui bayam segar. Sejak itu, petani menerapkan langkah-langkah baru untuk meminimalkan resiko. Para ahli mengatakan manfaat kesehatan dari memakan buah-buahan dan sayuran lebih besar dari resiko keracunan makanan.
Pencegahan : cuci lah sayur dan buah tersebut dengan air mengalir dan masaklah untuk membunuh bakteri.
11. Makanan Kaleng : Botulismus
Botolismus sangat lamgkah tapi mungkin bisa berakibat fatal terkait dengan makanan kaleng yang diolah dan diawetkan dengan tidak semestinya, seperti madu, daging, makanan fermentasi, makanan asap dan ikan asin. Bayi sangat beresiko tinggi untuk terinfeksi bakteri ini, gejalanya adalah kram,, mentah, masalah pernapasan, kesulitan menelan, penglihatan ganda, kelemahan atau kelumpuhan.
Pencegahan : jangan memberikan madu kaleng pada anak dibawah usia 12 tahun. Buang makanan kaleng yang kalengnya rusak atau menggelembung (penyok), bocor, berbau busuk dan jika dibuka langsung mennyemprotkan cairan. Sterilkan makanan kaleng anda dengan memasak selama 30 menit
12. Daging,Sup, Dan Saos : C. Perfiringes
Clostridium perfringers adalah tipe bakteri yang menyebabkan kram dan diare selama kurang dari 24 jam. Semur, gravies dan makan lain yang disiapkan dalam jumlah besar dan hanya dihangatkan pada waktu yang lama baru disajjikan merupakan sumber dari penularan infeksi C. Perfiringes.
Pencegahan : daging, sup dan saos harus dimasak dan kemudian disimpan pada suhu diatas 1400C atau dibawah 50C. Sajikan makanan dalam keadaan panas dan jika bersisa langsung masukkan ke lemari es.
13. Sandwich, Salad Dan Kue : Bakteri Stap
Anda dapat terinfeksi staph dari makanan ketika orang yang terinfeksi bakteri ini kontak dengan makanan tersebut. Makanan yang beresiko tinggi adalah : sandwich, dalad (yang didalamnya ada : telur, tuna, ayam, kentang, dan makaroni), kue krim, dan puding. Gejalanya sangat cepat dan mungkin kurang dari 30 menit orang yang terinfeksi akan merasakan muntah, kram pada perut, dan diare. Bisanya sakitnya berjalan 1-3 hari.
Pencegahan : selalu cuci tang sebelum membuat kue, jangan membuat kue jika anda terserang infeksi hidung atau mata, memuliki luka terbuka dan memiliki nfeksi pada tangan dan pergelangan tangan
14. Makanan Yang Diolah Dengan Tidak Tepat : Hepatitis A
Hepatitis a adalah virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan demam, fatique, mual, kehilangan berat badan dan joundice. Beberapa infeksi bersifat ringan. Kuman ini dapat menyebar jika orang yang terinfeksi tidak mencuci tangan dengan benar, kemudian menyentuh makanan dan menaruhnya dimulut. Wabah biasanya dari pekerja pengolah tanaman atau restoran
Pencegahan : pastkan anda dan anak anda mendapat vaksin hepatitis A. Periksa standar kesehatan restoran. Selalu cuci tangan ketika anda membuat makanan.
15. Ayam Setengah Matang : Campilobacter
Sedikit saj. Hanya a ayam mentah dapat mengekibatkan penyakit campylobacter, Hanya sedikit yang mengetahui penyebab keracunan di AS yang gejalanya termasuk demam, kram perut, diare, dan muntah. Pada beberapa orang penyembuhan tidak lebih dari 1 minggu, tapi ini bisa menjadi pencetus Guillain-Bare Syndrome, yang merupakan penyakit langkah dan serius. Guillain-Bare terjadi beberapa minggu setelah diare dan dapat menyebabkan kelumpuhan sementara.
Pencegahan : cegah cross-contamination dengan mencuci tangan, alat pemotong, dengan air panas setelah menangani/mengolah unggas. Masak ayam sekurang-kurangnya 1400C.
16. Makanan Yang Diolah Secara Tidak Tepat : Norwalk Virus
Norovirus merupakan penyebab utama penyakit yang dinamakan flu perut (stomach flu). Virus ini mfenyebabkan muntah, diare, dan biasanya berlangsung 24-48 jam. Norwalk Virus mengkantaminasi makanan ketika pembuat makanan tidak mencuci tangannya setelah pergi ke toilet.makanan seperti salad atau kerang mentah beresiko terkontaminasi karena makanan ini tidak dimasak sebelum dimakan.
Pencegahan : selalu cuci tangan dengan air hangat dan sabun selama 30 menit setelah menggunakan toilet dan sebelum mengolah makanan.
17. Kerang Beracun
Kerang beracun yang melumpuhkan (Paralytic Shellfish Poison) dihasilkan oleh salah sat jenis Ganggang/Algae. Ketika ganggang mekar yang disebut pasangan merah (red tide) menghasilkan racun tingkat tinggi dan kerang dapat terkontaminasi. Gejala dari PSP adalah : kesemutan pada bibir dan lidah, mati rasa, kesulitan bernapas, dan akhirnya kelumpuhan. Kematian setelah terpapar PSP sangat cepat mungkin sekitar 30 menit. Untungnya, PSP sangat jarang terjadi. Seharusnya kerang secara rutin di uji sebelum dijual untuk umum untuk meminimalisasi resiko keracunan.
18. Ikan Tuna Segar : Scombrotoxin
Racun scombrotoxin seperti alergi ketika mengkonsumsi ikan yang sudah mulai busuk. Ikan yang merupakan tempat persembunyian scambrotoxin adalah tuna, mackerel, amber jack dan mahi-mahi. Pada tahap awal pembusukan, bakteri menghasilkan histamin didalam tubuh ikan. Hal ini menyebabkan sensasi terbakar pada mulut, gatal ruam, pusing, sakit kepala dan diare. Gejala biasanya mereda dalam waktu empat sampai enam jam, dan pengobatan dengan antihistamin dapat membantu.
19. Ikan : Racun Ciguatera
Ini terjadi dari makanan ikan karang seperti kerapu atau kakap yang telah mengkonsumsi beberapa jenis ganggang laut. Baru tampak gejala setelah 6 jam terpapar, gejalanya yaitu :
· Sakit dan rasa terbakar pada mulut, lengan dan kaki
· Sakit kepala
· Mual, muntah
· Diare
· Halusinasi
· Temperature reversal (badan dingin tapi terasa panas dan badan panas tapi terasa dingin)
Tidak ada obat tertentu pada keracunan Ciguatera dan biasanya terjadi beberapa hari atau minggu, gejala neurologic bisa bertahan sampai beberapa tahun.
20. Baku Tiram : Vibrio Vulnificus
Vibrio Vulnificus adalah bakteri yang hidup diperairan laut yang hangat dan dapat mencemari kerang, tiram, khusus bakteri V. Vulnificus merupakan penyebab infeksi gastrointestinal gejalanya sama seperti keracunan makanan lain, tetapi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah ini dapat sangat berbahaya karena dapat menginfeksi darah.
Pencegahan : makanlah kerang yang sudah dimasak, digoreng, dipanggang dan didihkan untuk mengurangi resiko infeksi. Buang kerang yang sudah terbuka selama memasak.
Kapan Anda Membutuhkan Bantuan Dokter?
Kabanyakan penyakit yang diakibatkan oleh makanan dapat embuh sendiri (self eliminating disease), tetapi anda harus menghubungi dokter jika :
· Demam yang sangat tinggi
· Feses (tinja) berdarah
· Muntah yang terus-menerus
· Diare lebih dari 3 hari
· Terdapat tanda-tanda dehidrasi (mulut kering, dizzines, oliguria/kurang pengeluaran urine)
Tips Aman Dalam Mengolah Makanan
· Selalu cuci tangan sebelum mengolah makanan
· Cuci alat pemotong dan peralatan lain setelah mengolah daging mentah
· Cucilah bahan makanan anda dibawah air mengalir dan keringkan dengan handuk atau kertas yang bersih.
· Buang daun terluar pada selada dan kubis
· Masak daging, telur dan unggas pada suhu yang tepat
· Pelihara suhu makanan yang panas agar tetap panas dan yang dingin agar tetap dingin.
Tindakan Pencegahan Khusus
Pada kelompok-kelompok orang tertentu yaitu : anak-anak, orang tua renta, wanita hamil dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat membuat penyakit bertambah sangat parah dan berbahaya sehingga orang-orang tersebut harus menghindari makanan daging yang tidak matang, susu yang tidak dipasteurisasi, hotdog mentah, dan makanan laut mentah.
Sumber : WebMD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar