Kamis, 10 Oktober 2013

Virus AIDS Pada Kucing Dapat Membantu Menemukan Vaksin HIV Pada Manusia

images

Penemuan terbaru menunjukkan bahwa Kucing merupakan kunci dalam menemukan vaksin HIV untuk manusia.

Para peneliti menemukan bahwa protein dari virus AIDS pada kucing memberikan respon terhadap darah dari orang-orang penderita HIV. Virus yang menyebabkan AIDS pada manusia disebut HIV (Human Imunodeficiency Virus) sedangkan saat menginfeksi kucing disebut FIV (Feline Imunodeficiency Virus).

Penemuan yang di ungkapkan pada “October Issues Of Journal Of The Virology” mengemukakan bahwa peneltian terbaru pada FIV dapat memicu vaksin HIV untuk manusia, ungkap peneliti dari universitas California dan Sanfransisco tersebut.

“salah satu alasan utama mengapa kita belum bisa menemukan vaksin HIV sampai sekarang adalah karena kita belum tahu yang mana komponen dari HIV yang bisa dikombinasikan untuk membuat vaksin yang peling efektif” ungkap penulis Janet Yamamoto, seorang profesor kekebalan antiretroviral di UF college of Veterinary medicine saat merilis berita pada sebuah universitas.

“Pada penelitian selanjutnya para ilmuwan mengkombinasikan berbagai protein HIV sebagai bahan vaksin tersebut, tapi tak satupun yang bekerja dengan baik untuk dijadikan vaksin komersil” Ungkapnya.

“Sangat mengejutkan, kami menemukan bahwa peptida penting pada Feline AIDS bisa bekerja dengan luar biasa baik untuk memproduksi Human T-Cell untuk melawan HIV”, kata Yamamoto. Sistem imunitas T-cell menyerang sel yang di infeksi oleh virus.

Protein FIV yang memicu respon Human T-Cell hadir dalam berbagai bentuk HIV seperti virus dari berbagai spesies hewan, ungkapnya.dengan mempelajari FIV, peneliti meyakini bahwa ini kemungkinan bisa mengidentifikasi daerah dari HIV yang sangat berguna sebagai target dari vaksin.

Salah satu peneliti penekankan bahwa perbedaan kerusakan yang disebabkan oleh virus kucing dan manusia.

“kami menitik beratkan bahwa penemuan kami bukan berarti virus Feline AIDS menginfeksi manusia, melainkan virus kucing cukup menyerupai virus manusia sehingga bisa diobservasi reaksi silangnya,” kata co-author dr.Jay Levy, profesor medicine pada UCSF saat berita ini dirilis.

Sumber : WebMD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar