Minggu, 20 Oktober 2013

Nyaeri Pinggang Bawah (Low Back Pain)

 

Defenisi low back pain adalah suatu gejala berupa nyeri dibagain pinggang yang dapat menjalar ketungkai kanan atau kiri yang disebabkan oleh barbgai sebab.

1.       Penyebab nyeri pinggang bawah

Berhubung banyak sekali penyebab maka bisa dibagi secara garis besar :

a.       Berdasarkan Kausa Pato-Anatomi

·         Viscerogenik

·         Neurogenik

·         Vaskuler

·         Diskogenik

·         Spondilogenik

·         Psikogenik

b.      Berdasrkan Kausa Pato-Fisiologik

·         Mekanik

·         Inflamasi

·         Neoplastik

·         Metabolik

·         Peget’s

·         Reffered

·         Depresi

c.       Berdasarkan Perincian Nama Penyakit

·         Sakralisasi

·         Lumbalisasi

·         Spondilitis Lumbalis

·         Spondilolistelis

·         Spondilo Tuberkolusa

·         Spondilosis Askilopuitika

·         Kyposis

·         Skoliosis

·         Osteoporosis

·         Osteoarthritis

·         Osteokhondrosis

·         Neuralgia Post Herpetik

·         Tumor Medula Spinalis

·         Myofacial Back Pain = Lumbosakral Strain

·         Lumbago

·         Fraktur Kompresi

·         Hernia Nukeus Pulposus

·         Stenosis Spinalis

·         Polimeialgia Rematik

·         Referred Pain Dari Organ Viscera

·         Psikoneuretik

2.       Pemeriksaan klinis

a.         Anamnase :

Diperhatikan secara rinci dan teliti mengenai keluhan

·         Sifat nyeri

·         Lokallisasi nyeri

·         Intensitas nyeri

·         Perjalanan nyeri

b.         Inspeksi : perhatikan gait pasien (lenggang jalan)

·         Sikap tubuh dan bentuk tubuh

·         Panjang dan simetris tidaknya tungkai

·         Bentuk tulang vertebra :ada tidaknya gibus, hiperlordosis, koliosis

c.          Refleks-tendon ataupun patologis

d.         Pemeriksaan matorik/sensorik

e.         Lumbal pungsi

f.          Elektromiografi/diskografi

g.         CT scan/MRI spinal

h.         Test-test khusus

·         Test Seleque : angkat tungkai pasien dalam keadaan lurus, fleksikan sendi koksae sedangkan sendi lutut lurus.test positif bila terdapat nyeri redikuler pada pengengkatan tungkai pada sudut kurang dari 600

·         Test Losed Leseque : disebut positif bila nyeri timbul sepanjang tungkai yang sakit apabila tungkai diangkat.

·         Test Kernig : kaki yang sakit fleksi pada sendi lutut dan fleksi pada sendi koksae dan kemudiankaki diluruskan pada sendi lututnya, positif bila ada tahanan nyeri pada sudut kurang dari sudut 1350

·         Test Bragard : modifikasi test laseque dengan mendorsofleksikan kaki sewaktu straight leg rising test sehingga peregangan terhadap nervus isiadikus maupun penekanan pada radiks di perbesar.

·         Minor’s Sign : bila seseorang akan berdiri dari posisi duduk maka satu tangan akan memegang pinggangnya sedang tungkai yang sakit sedikit fleksi pada sendi lutut.

·         Neri’sign :bila seseorang harus membungkuk maka tungkai yang sakit akan ditekuk.

·         Patrick’sign: faber sign (fleksi, abduksi dan eksoktasi) disebut posotif timbul nyeri pada provokasi gerakan tersebut, berarti patognomonis untuk kelainan sendi/tulang.

·         Naffseger Test : penekanan pada V. Jugularis dengan atau tanpa manset, jika positif nyeri akan timbul

·         Kemp Test :penderita berdiri, kemudian tubuh ditarik kebelakang dan kesamping, maka jika positif akan timbul rasa nyeri pada daerah ishiadikus.

·         Test Ihermitte : disebut positif bila dilakukan komperesi pada kepada pasien ke pelbagai posisi miring kanan kiri, tengadah akan menimbulkan nyeri radikuler pada daerah servikal.

3.       Hernia nukleus pulposus

HNP adalah keluarnya nukleus pulposus dari diskus akibat melemahnya/robeknya anulus fibrosus.

Diskus intervertebralis terletak diantara tulang-tulang ruas vertebrata yang berguna untuk : penyangga beban, artikulasi, shock absorber.

Diskus tersebut terdiri dari pada : anulus fibrosus (sebagai dinding luar) dan nuleus pulpousus (yang tekandung didalamnya).

Nukleus pulposus terdiri atas zat mukopolisakarida yang bersifat kuat mengikat air. Jika ada proses degenerasi diskus, maka nukleus pulposus lama kelamaan akan mengeras, daya ikat terhadap air akan ekan berkurang dan elaktisitasnya pun berkurang dan mengkerut menjadi kecil. Anulus fibrosus punmakin menipis dan cendrung mudah robek. Akibatnya kedudukan intervertebralis menjadi tidak stabil.

Protusi (penonjolan) nukleus dan anulus fibrosus cendrung kedalam kanalis spinalis atau ke foramen intervertebralis daerah posterolateral. Tidak pernah/jarang ke posterior, sebab ligamentum longitudinalis posterior, sebab ligamentum longitudinalis posterior bagian tengah sangat kuat.

Jika ada 2 macam arah kecendrungan herniasi :

·         Arah posterosentral : ada gejala LBP tanpa ada gejala iskhiagia. Nyeri pinggang disini disebabkan iritasi ligamentum longitudinalis poterior tanpa adanya iritasi terhadap radiks.

·         Arah posterolateraldisini gejala LBP disertai iritasi radiks (nyeri radikuler)

Prediksi HNP terutama didaerah L5-S1 dimana yang tertekan adalah radiks S1, sebab pada daerah L5-S1 adalah

·         Daerah pusat beban tubuh

·         Daerah vertebra yang paling punya kebebasan bergerak

·         Daerah ini berbentuk lordosis

Derajat keparahan HNP :

1.         Prolaps diskus : nuleus pulposus keluar menonjol tetapi masih dibungkus anulus fibrosus (anulus fibrosus belum robek)

2.         Ekstrusi diskus : nukleus pulposus keluar dan anulus fibrosus robek tetapi masih diindungi oleh ligamentum longitudinalis posterior.

3.         Sekuestrasi diskus : anulus robek, ligamentum robek dan akibatnya nukleus pulposus masuk ke kanalis spinalis.

Deerajat 1 dan 2 tersebut diatas masih bisa diobati dengan pengobatan konservatif akan tetepi derajat 3 jika diobati dengan konservatif selama 2 minggu tidak menunjukkan perbaikan maka dianjurkan untuk tindakan operatif.

4.       Kanalis stenosis

Persendian antara korpus vertebrata dengan diskus dan persendian antara prosesus artikularis superior dan inferior mengalami degeneratif dan membentuk osteofit dan berproliferasi yang mengeras akan menyempitkan lumen kanalis vertebralis, disebut kanalis stenosis. Sehinggabbila ini terjadi pada beberapa ruas maka gerakan kauda equina akan terbatasdan terjadi iritasi pada radiks-radiks yang bersangkutan. Proses degeneratif itu bisa mengakibatkan penyempitan foramen intervertebralis sehingga menekan kauda equina. Gejala khas berupa neurogenik laudikasio intermitten, yaitu pasien mengeluh kalau berjalan beberapa jauh timbul terasa nyeri dipunggung dan kedua tungkai, tetapi apabila pasien duduk atau berbaring nyeri menghilang.

5.       Spondilitis tuberkolusa

Infeksi TBC tulang vertebra yang berasal dari fokal ekstraspinal. Biasanya mengenai bagian anterior vertebrae dan daerah yang paling sering dikenainya adalah thorakolumbal. Dapat mengenai satu segmen atau beberapa segmen vertebra. Spondilitis tuberkolusa merupakan peradangan granulomatous merusak tulang vertebra secara progresif dan tulang mengalami osteolisis serta avaskuler nekrosis sehingga menimbulkan skuester disertai pengkijauan bercampus, membentuk masa cair yang kental berwarna putih yang desebut dengan abses dingin. Kemudian mengakibatkan spasme otot spinal dan dekstruksi vertebra ssehingga menimbulkan gibbus paraplegia, pott’s timbul bila :

·         Terjadi kompresi terhadap medula spinalis

·         Penjalaran infeksi menembus durameter dan menyebabkan meningomyelitis TBC.

6.       Padoman khusus penanggulangan low back pain

1.         Istirahat

Tidur diatas tempat tidur dengan alas keras dan atau bisa juga dengan posisi semi fowler. Posisi ini berguna untuk :

·         Mengelimir gravitasi

·         Mempertahankan karvatura anatomi vertebra

·         Relaksasi otot

·         Mengurangi hiperlordosis lumbal

·         Mengurangi tekanan intradiskal

·         Jika diperlukan bisa dilakukan traksi pelvis atau lumbal

Dalam hal ini traksi hanya untuk mendisiplinkan pasien iistirahat total, bukan untuk meregangkan vertebra (tidak bermanfaat langsung pada HNP).

2.         Obat-obatan : NSAID atau analgetik dan muscle relaxant.

3.         Terapi panas bertujuan untuk :

·         Memperbaiki sirkulasi lokal

·         Merelaksasi otot

·         Memperbaiki ekxtensibilitas jaringan ikat

Terapi panas ada 2 macam :

·         Terapi panas luar, misalnya : kompres parem gosok, infra red, paraffin cair, hidroterapi

·         Terapi panas dalam

o   Mikrowave diathermi penetrasinya 0-1 cm

o   Shortwave diathermi penetrasinya 3-5cm

4.         Korset

Indikasi pemakaian korset bila dengan perawatan tidur, istirahat seperti tersebut diatas dan terapi panas tidak berhasil maka korset bisa diharapkan bisa membantu. Manfaat pemakaian korset adalah :

·         Untuk membatasi gerak

·         Mengurangi aktifitas otot (relakssasi otot)

·         Memantu mengurangi beban terhadap vertebra dan paraspinal

·         Ikut mendukung vertebra denganpeninggian tekanan intraabdomial.

5.         Operatif

Operatif dilakukan bila :

·         Jika dengan dilakukan perawatan konservatif selama 2-3 minggu tidak ada perbaikan sama sekali.

·         Jika ada gangguan neurologi defisit

·         Tampak ada gangguan miksi.

6.         nukleolisis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar