Senin, 14 Oktober 2013

Komosio Serebri Atau Gegar Otak

 

Brain_anatomy_2_380x301Komosio serebri adalah disfungsi neuron otak sementara yang disebabkan oleh trauma kapitis (benturan kepala) tanopa menunjukkan kelainan makroskopis jaringan otak.

Patofisiologi dan simtomatologi

Benturan pada kepala menimbulkan gelombang tekanan didalam rongga tengkorak yang kemudian disalurkan kearah lobang foramen megnum kearah bawah canalis spinalis dengan demikian batang otak teregang dan menyebabkan lesi iritatif/blokade sistem reversibel terhadap sistem ARAS. Pada komosio seerebri secara komosionil batang otak lebih menderita dari pada fungsi hemisfer. Keadaan ini bisa juga terjadi karena trauma tidak langsung yaitu jatuh terduduk sehingga meregangkan batang otak.

Akibat proses patologi diatas maka terjadi gangguan kesadaran (tidak sadar kurang dari 30 menit) bisa diikuti penurunan tekanan darah, dan suhu tubuh. Muntah dapat juga terjdadi bila pusat muntah dan di medula oblongata terangsang.

Gejala kilinis

·         Nyeri kepala/pusing

·         Tidak sadar atau pinsan kurang dari 30 menit

·         Amnesia retrogade : hilangnya ingatan pada peristiwa beberapa lama sebelum kejadian kecelakaan (beberapa jam sampai beberapa hari). Hal ini menunjukkan keterlibatan/gangguan pusat-pusat dikorteks lobus temporalis

·         Post traumatik amnesia (anterogade amnesia) : lupa peristiwa beberapa saat sesudah trauma.

·         Mual, muntah dan

Derajat keparahan trauma yang dialaminya mempunyai korelasi dengan lamanya waktu daripada retrogade amnesia, post traumatik amnesia dan masa-masa konfusionya. Amnesia ringan disebabkan oleh lesi di hipokampus, akan tetapi jika amnesia nya berat dan menetap maka lesi bisa meluas dari sirkuit hipokampus kegaris tengah diensefalon dan kemudian kekorteks simulate untuk bergabung dengan diamigdale atau proyeksinya kearah garis tengah talamus dan dari situ ke korteks orbitofrontal. Amnesia retrogade dan anterogade terjadi secara bersamaan pada sebagian besar pasien (pada kontosio serebri 76% dan komosio serebri 51%). Amnesia anterogde lebih serign terjadi daripada anterogade. Amanesia anterogade lebih capat pulih dibandingkan dengan amnesia anterogade.

Gejala tambahan : bradikardi dan tekanan darah naik sebentar, muntah-muntah, mual, vertigo (veertigo dirasakan berat disertai komosio labirin).

Bila terjadi tekerlibatan komosio medulae akan terasa transient parasteisa ke empat ekstermitas.

Gejala-gejala penyerta lainnya (sindrom post trauma kapitis asdalah nyeri kepala, nausea, dizzines, sensitif terhadap cahaya dan suara, iritability, kesukaran konsentrasi fikiran, dan gangguan memori.

Sesudah beberapa har atau beberapa minggu, bisa didapat gangguan fungsi kognitif (konsentrasi, memori), lamban, sering-sering capek, depresi, iritability. Jika mengenai daerah temporal nampoak gangguan kognitif pada tingkah laku lebih menonjol.

Prosedur diagnostik

·         Rantgen tengkorak

·         LP. Jernih tidak ada kelainan

·         EEG normal

Terapi

·         Istirahat

·         Pengobatan simptomatis

·         Mobilisasi bertahap

·         Rawat dan observasi selama 72 jam.

·         Awasi kesadaran, pupil dan gejala neurologik fokal untuk mengantisipasi adanya lusid interval hematom (masa sadar antara pingsan I dan pingsan II).

 

Sumber : Buku Ilmu penyakit saraf, Dr. Hasan sjahrir,  1994.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar