Minggu, 27 Oktober 2013

Penatalaksanaan Diare Pada Anak

Cara penanganan diare terbaik adalah dengan melakukan rehidrasi (pengembalian cairan yang hilang) dan mencegah dehidrasi dengan pemberian oralit. Cairan intravena hanya diberikan pada keadaan dehidrasi berat.

Satu-satunya jenis diare yang perlu diobati dengan antibiotik adalah diare dehidrasi berat didaerah kolera dan disentri

Jangan beri obat antidiare dan anti muntah (anti emetik) pada anak dan bayi, karena obet tersebut tidak mengobati diare dan beberapa diantaranya berbahaya. Obat-obat berbahaya tersebut antara lain anti spasmodik (codein, opium tinctur diphenoxylate, loperamide) atau anti muntah (chlorpromazine).  Diantaranya ada yang mengakibatkan lumpuhnya gerakan usus atau tidur terus secara tidak normal. Bebrapa juga berakibat fatal terutama bila diberikan pada bayi. Obat anti diare lain yang tidak membahayakan tetapi tidak efektif unutk mengobati diare adalah : kaolin, attalpugite, smectine dan activated charcoal/norit. Pemakaian obat anti diare dapat menunda penanganan dengan oralit karena dapat menghambat penyerapan oralit oleh tubuh.

Pemberian tablet zinc untuk semua penderita diare

Zinc merupakan zat gizi mikro yang penting untuk kesehatan dan pertumbuhan. Zinc yang ada dalam tubuh akan hilang dalam jumlah besar saat anak menderita diare. Penggantian zinc  yang hilang sangat diperlukan dalam proses kesembuhan untuk menjaga kesehatan pada bulan berikutnya. Berikut  tata cara pemberian zinc pada anak diare :

·         Pestikan semua anak mendapat tablet zinc sesuai dosis dan waktu yang ditentukan, kecuali bayi muda (kurang dari 2 bulan).

·         Dosis tablet zinc (1 tablet = 20 mg) : dosis tunggal selama 10 hari

ü  Umur 2 bulan-6 bulan            : ½ tablet

ü  Umur 6 bulan                         : 1 tablet

·         Cara pemberian tablet zinc :

ü  Larutkan tablet dengan sedikit air atau ASI dalam sendok teh (tablet akan larut kurang lebih 30 detik), segera berikan kepada anak jangan mencampur tablet zinc dengan oralit atau LGG (larutan gula garam)

ü  Apabila anak muntah sekitar ½ jam setelah pemberian tablet zinc, ulangi pemberian dengan cara memberikan potongan lebih kecil dilarutkan beberapa kali hingga satu dosis terpenuhi.

ü  Ingatkan untuk memberikan tablet zinc selama 10 hari mfeskipun diare sudah berhenti

ü  Bila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan infus , tetap berikan tablet zinc segera setelah anak bisa minum atau makan.

Rancana Terapi A : Penangan Diare Dirumah

Rencana terapi A yaitu : untuk pengobatan diare tanpa dehidrasi. Ada 4 aturan perawatan dirumah, yaitu :

1.       Beri cairan tambahan (sebanyak anak mau)

·           Jelaskan kepada ibu :

ü Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian

ü Jika anak memperoleh ASI eksklusif, berikan oralit atau air matang sebagai tambahan

ü Jika anak tidakmemperoleh ASI eksklusif, berikan 1 atau lebih cairan berikut ini : oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) aaatau air matang

·           Ajari ibu cara mencampur dan memberikan oralit. Beri ibu 6 bungkus oralit (200 ml) untuk digunakan dirumah

·           Tunjukkan kepada ibu berapa banyak oralit/cairan lain yang harus diberikan setiap kali anak BAB :

ü  Sampai umur 1 tahun            : 50 – 100ml setiap kali BAB

ü  Umur 1-5 tahun                       : 100 – 200ml setiap kali BAB

Katakan pada ibu :

ü  Agar meminumkan sedikit-sedikit tapi sering dari mangkuk/cangkir/gelas

ü  Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian lanjutkan lagi dengan lebih lambat

ü  Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti

 

2.       Beri tablet zinc

Zat gizi zinc dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat regenerasi sel yang rusak. Penelitian telah membuktikan bahwa pada anak diare, pemberian zinc dapat menurunkan keparahan diare 2-3 bulan berikutnya, bahkan dapat meningkatkan selera makan anak.

Pastikan semua anak yang menderita diare mendapat tablet zinc sesuai dosis dan waktu yang telah ditentukan.

3.       Lanjutkan pemberian makanan

4.       Kapan harus kembali

Nasihati ibu untuk kembali segera jika : BAB anak bercampur darah, dan anak malas untuk minum.

 

Rencana terapi B : penangan dehidrasi ringan/sedang dengan oralit

Berikan oralit diklinik sesuai dianjurkan selama priode 3 jam.

Umur

Sampai 4 Bln

4-12 Bulan

12-24 Bulan

2-5 Tahun

Berat Badan

< 6 kg

6-10 kg

10-12 kg

12-19 kg

Jumlah Cairan

200-400

400-700

700-900

900-1400

·           Tentukan dan sejumlah oralit untuk 3 jam pertama

Jumlah oralit yang diperlukan = berat badan (kg) X 75 ml

Digunakan umur hanya bila berat badan anak tidak diketahui

ü  Jika anak menginginkan, boleh diberikan lebih banyak dari pedoman diatas

ü  Untuk anak berumur kurang dari 6 bulan yang tidak menyusu, berikan juga 100-200 ml air matang selama periode ini.

·           Tunjukkan cara pemberian oralit

ü  Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari cangkir/mangkuk/gelas.

ü  Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian berikan lagi lebih lambat

ü  Lanjutkan ASI selama anak mau

·           Beri tablet zinc selama 10 hari

·           Setelah 3 jam

ü  Ulangi penilaian dan klasifikasikan kembali derajat dehidrasinya

ü  Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan

ü  Mulailah memberi makan anak

·           Jika ibu memaksa pulang sebelum pengobatan selesai

ü  Tunjukkan cara menyiapkan cairan oralit dirumah

ü  Tunjukkan berapa banyak oralit yang harus diberikan untuk menyelesaikan 3 jam pengobatan

ü  Beri bungkus oralit yang cukup untuk rehidrasi dengan 6 bungkus lagi sesuai yang dianjurkan dalam rencana terapi A

ü  Jelaskan 4 aturan perawatan oralit dirumah

Rencana terapi C : penanganan dehidrasi berat dengan cepat

Alur rencana terapi C

Dapatkah saudara memberi cairan intravena?

tidak

ya

Lanjutkan ke bawah

Beri cairan intravena secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut, sementara  infus disiapkan. Beri 100m/kgBB cairan RL (ringer laktat), jika tidak tersedia gunakan Naclyang dibagi sebagai berikut :

umur

Pemberian pertama 30 ml/kgBB selama :

Pemberian selanjutnya 70 ml/kg selama :

Bayi

(< 12 bulan)

1 jam

5 jam

Anak

(12 bulan-5 tahun)

30 menit

2,5 jam

Ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah atau tak teraba

·  Periksa kembali anak setiap 15-30 menit. Jika nadi belum teraba, beri tetesan lebih cepat

·  Juga beri oralit (±5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum, biasanya setelah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) dan berianak tablet zinc sesuai dosis dan jadwal yang dianjurkan.

·  Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam . nilai dehidrasinya. Kemudian pilih rencana terapi yang cocok

 

Apakah ada fasilitas cairan intravana yang terdekat (dalam 30 menit)?

tidak

ya

Lanjutkan kebawah

·       Rujuk segera untuk pengobatan intravena

·       Jika anak bisa minum, beri ibu larutan oralit dan tunjukkan cara meminumkan pada anak sedikit demi sedikit selama dalam perjalanan

Apakah saudara telah dilatih menggunakan pipa orogstrik unutk rehidrasi?

Tidak

Ya

Lanjutkan kebawah

·       Mulailah melakukan rehiddrasi dengan oralit melalui pipa orogastrik : beri 20 ml/kg/jam (total120 ml/kg)

·       Periksa kembali anak setiap 1-2 jam :

·       Sesudah 6 jam, periksa kembali anak.  Klasifikasikan dehidrasi. Kemudian tentukan rencana terapi  yang sesuai (A,B,C) unutk melanjutkan penanganan

Apakah anak masih bisa minum?

Tidak

Ya

Rujuk segera ke rumah sakit untuk pengobatan IV dan OGT

·       Mulailah melakukan rehiddrasi dengan oralit melalui pipa orogastrik : beri 20 ml/kg/jam (total120 ml/kg)

·       Periksa kembali anak setiap 1-2 jam :

·       Sesudah 6 jam, periksa kembali anak.  Klasifikasikan dehidrasi. Kemudian tentukan rencana terapi  yang sesuai (A,B,C) unutk melanjutkan penanganan

 

CATATAN :

Jika mungkin, amati anak sekurang-kurangnya 6 jam setelah rehidrasi untuk meyakinkan bahwa ibu dapat mempertahankan hidrasi dengan pemberian cairan oralit per oral

 

 

Sumber : MTBS – MODUL (2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar